logo Kompas.id
NusantaraPerlindungan bagi Korban Masih...
Iklan

Perlindungan bagi Korban Masih Lemah

Oleh
· 2 menit baca

SOREANG, KOMPAS — Kematian LSB (15), remaja perempuan dari Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menunjukkan perlindungan terhadap korban kekerasan seksual masih rendah. LSB adalah korban kekerasan seksual yang depresi sehingga gantung diri. Seyogianya semua pihak serius menyikapi hal ini agar tak terulang lagi."Pendampingan perempuan korban kekerasan seksual cenderung tidak diperhatikan. Bahkan, korban kerap disalahkan jadi pemicu kasus. Ini harus jadi perhatian pemerintah, aparat penegak hukum, masyarakat, termasuk pers saat meliput agar tidak menyudutkan korban," kata Direktur Eksekutif Sapa Institut Sri Mulyati di Bandung, Rabu (29/3). Sapa Institut adalah lembaga swadaya masyarakat yang kerap mendampingi perempuan korban kekerasan di Kabupaten Bandung. Pada Selasa (28/3) sekitar pukul 12.00, LSB ditemukan tewas gantung diri di tiang pintu kamarnya. LSB adalah korban percabulan yang dilakukan Jumadi (64) pada 14 Maret 2017 di sebuah hotel di kawasan Cibiru, Kota Bandung. Kejadian itu terungkap setelah pihak hotel melaporkan hal mencurigakan ke Kepolisian Sektor Panyileukan. Saat LSB datang bersama rekannya, N (15), dan Jumadi, kedua gadis belia itu masih mengenakan seragam sekolah.Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar M Yoris MY Marzuki mengatakan, modus Jumadi mengajak korban bersetubuh dengan memberikan iming-iming uang Rp 100.000-Rp 200.000. Jumadi kini ditahan di sel Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Bandung dengan tuduhan pencabulan pada anak di bawah umur."Sejauh ini belum ditemukan bukti apakah Jumadi juga melakukan pencabulan pada korban lain," kata Yoris.Ayah LSB, BW (57), mengemukakan, sejak kejadian itu, anaknya mendapat pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Bandung. Hasilnya, kata BW, sangat positif karena psikologis anaknya membaik setelah sebelumnya terpukul karena malu.DisudutkanMeskipun demikian, keadaan berubah saat seorang wartawan mingguan datang ke sekolah dan rumah untuk mewawancarai LSB pada Jumat (24/3). Wartawan itu enggan mengatakan dari mana ia mendapatkan alamat LSB.Menurut BW, anaknya ketakutan karena gaya bertanya wartawan itu menyudutkan dan menyalahkan. Sejak saat itu, kondisi psikologis LSB menurun hingga akhirnya gantung diri. "Wartawan itu mengancam akan membeberkan kasus ini ke sekolah. Ada permintaan dari Satreskrim Polrestabes Bandung meminta identitas korban dirahasiakan karena masih di bawah umur, tetapi wartawan itu tidak peduli," katanya. T (45), ibu LSB, meminta agar proses pencabulan itu segera diselesaikan. Ia berharap Jumadi mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya. (SEM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000