logo Kompas.id
NusantaraDua Orang Meninggal di Timur...
Iklan

Dua Orang Meninggal di Timur Tengah

Oleh
· 3 menit baca

INDRAMAYU, KOMPAS — Dua tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, meninggal karena sakit di Timur Tengah dalam dua bulan terakhir. Mereka adalah tenaga kerja Indonesia ilegal. Kedua tenaga kerja Indonesia (TKI) itu adalah Napiroh Binti Andang asal Kabupaten Cianjur dan Kasem Tumin, warga Desa Pringgacala, Kabupaten Indramayu. Kedua jenazah dipulangkan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Suriah dan tiba di rumah duka Rabu (5/4) sore."Dua TKI ini menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Mereka berangkat tidak sesuai jalur prosedur resmi," ujar Staf Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Dodo Hamdani saat menyerahkan jenazah Kasem kepada keluarganya. Kasem yang berangkat dari Indramayu delapan bulan lalu meninggal pada 5 Maret 2017. Adapun Napiroh meninggal sebulan sebelumnya. Pemulangan jenazah baru dilakukan pada April karena terhambat konflik Suriah. Dari hasil otopsi, kedua TKI tersebut meninggal akibat sakit.Kawasan Timur Tengah dilarang sebagai negara tujuan TKI sejak 2015. Pemberangkatan Kasem yang dilakukan sponsor di Tanjakan, Kecamatan Kerangkeng, Indramayu, diduga dilakukan melalui Batam-Malaysia-Turki sebelum ke Suriah. Adapun Napiroh berangkat melalui Abu Dhabi. Pemberangkatan kedua TKI, menurut Dodo, tercatat di Kantor Imigrasi Lampung. Terkait hal ini, pihaknya masih mendalami."Dari pengamatan kami, banyak TKI ilegal yang sudah tua atau sakit dikirim majikan ke Suriah. Padahal, negara ini sedang berkonflik," ujar Dodo.Pihaknya mencatat, 51 warga negara Indonesia saat ini berada di penampungan KBRI Damaskus. "Hampir semuanya korban TPPO. Ada yang berasal dari Nusa Tenggara Barat dan Jabar. Mereka stres," katanya.Sudah sosialisasi"Kasus perdagangan manusia masih terjadi. Padahal, kami kerap menyosialisasikan larangan pengiriman TKI ke Timur Tengah," ujar Dodo. Ia meminta pemerintah daerah dan instansi terkait untuk semakin aktif mengantisipasi perdagangan manusia. Masyarakat diharapkan tidak tergiur dengan tawaran bekerja di luar negeri tanpa prosedur yang benar.Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu Ali Alamudin mengatakan, Kasem merupakan TKI ke-13 yang meninggal sejak Januari lalu. "Dari jumlah itu, dua di antaranya korban TPPO. Mereka meninggal karena sakit," ujar Ali.Ali berjanji akan menggiatkan sosialisasi dan koordinasi dengan pemerintah desa untuk mencegah pemberangkatan TKI ilegal. Perekrutan TKI ilegal kerap dilakukan di desa dengan modus menawarkan penghasilan yang lebih baik di luar negeri.Kabupaten Indramayu menjadi daerah pengirim TKI terbanyak kedua di Tanah Air. Setiap bulan, kata Ali, lebih dari 1.000 warga Indramayu jadi TKI. Warmo, suami Kasem, mengatakan, dirinya tidak mengetahui bahwa istrinya menempuh jalur ilegal. "Dia tidak mengeluarkan biaya. Dia pergi untuk memperbaiki ekonomi keluarga," ujar buruh tani itu. (IKI)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000