logo Kompas.id
NusantaraEmpat Jenazah Teridentifikasi
Iklan

Empat Jenazah Teridentifikasi

Oleh
· 3 menit baca

SURABAYA, KOMPAS — Hingga Minggu (9/4) petang, tim DVI Polda Jatim telah mengidentifikasi empat jenazah dari enam jasad teroris di RS Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso, Surabaya. Keempat jenazah itu merupakan warga Jawa Tengah. Namun, belum ada keluarga teroris yang datang.Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengungkapkan, keempat jenazah teroris itu adalah Adi Handoko (34) dan Endar Prasetyo (52) dari Desa Rejosari Barat, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang; Satria Aditama (29) dari Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang; dan Yudhistira Rostriprayogi (29) dari Desa Cepokomulyo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal. "Dua jenazah lagi masih identifikasi bersama dengan tim dokter forensik Universitas Airlangga," ujar Frans.Frans mengatakan, identifikasi keenam jenazah itu berdasarkan data primer dan sekunder yang didapat dari tempat kejadian perkara baku tembak di Kabupaten Tuban. Namun, tim DVI masih memerlukan data pembanding dari keluarga teroris itu untuk dicocokkan sehingga proses identifikasinya utuh dan bisa dipertanggungjawabkan.Hingga Minggu petang, belum ada keluarga teroris yang datang ke RS Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso sehingga tim DVI belum mengambil dan mencocokkan data pembanding dengan jenazah teroris. "Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Jateng untuk mendatangkan keluarga jenazah," kata Frans.Ketua RT 005 RW 004 Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Candra Satya Nugroho mengungkapkan, Satria Aditama menunjukkan perubahan perilaku sejak enam bulan lalu. Dia tidak lagi aktif di masjid dan kegiatan karang taruna di rumahnya di kawasan Ngaliyan. Keenam teroris itu tewas dalam baku tembak di ladang jagung milik warga di Desa Beji, Tuban, Sabtu (8/4). Kejadian itu sehari berselang dengan peringkusan tiga terduga teroris, yakni ZA (42), ZH (38), dan AB (20), di Paciran, Kabupaten Lamongan.Menurut Kepala Polda Jatim Irjen Machfud Arifin, ketiga terduga teroris itu ditangkap tim Detasemen Khusus Antiteror 88 dengan tuduhan keterlibatan dalam beberapa serangan teror bom dan transaksi senjata secara ilegal. Ketiganya juga pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terlibat sejumlah serangan teror di Indonesia.ZA bahkan didaulat sebagai pemimpin JAD oleh pendiri kelompok itu, yakni terpidana terorisme Aman Abdurrahman. Dari penyelidikan diketahui bahwa ketiganya merencanakan penyerangan terhadap petugas Polri di Resor Lamongan dan Resor Tuban. Keenam teroris yang ditembak mati, lanjut Machfud, diyakini merupakan anggota JAD. Kedatangan mereka ke Tuban diyakini sebagai upaya balas dendam karena penangkapan pimpinan mereka di Lamongan. Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, MNU, Sabtu (8/4) sore, dijemput Detasemen Khusus 88 setibanya di Bandara Juanda, Surabaya. MNU masih diperiksa tim Densus 88."Saya awalnya tidak tahu mengenai kasus itu. Kemudian hari Minggu (9/4) ada pihak dari Mabes Polri menghubungi saya dan menginformasikan hal itu. Jadi, beliau, bahasanya dijemput oleh Densus 88. Bukan ditangkap. Nanti setelah dimintai keterangan akan dibebaskan," kata Wakil Ketua Partai Keadilan Sejahtera Pasuruan Zaini, Minggu. MNU adalah anggota PKS.Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Rikwanto, selain MNU, juga ada Budi Mastur, anggota LSM Forum Dakwah Nusantara yang dipulangkan dari Turki ke Bandara Husein Sastranegara, Bandung. "Saat ini Nasir masih diinterogasi," kata Rikwanto. (BRO/ACI/DIT/IAN/DIA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000