DENPASAR — Rendi (13), pelajar sekolah menengah pertama di Denpasar, Bali, tewas tersetrum saat memegang keran air minum otomatis di lapangan Puputan Badung, Denpasar, Kamis (13/4), sekitar pukul 17.00 Wita. Hingga Jumat (14/4) siang, polisi masih menunggu hasil visum dari RSUP Sanglah. Perusahaan Daerah Air Minum Kota Denpasar untuk sementara mematikan aliran listrik, serta tujuh unit keran air minum otomatis di lapangan Puputan Badung, Lumintang, Sanur, dan Kantor Pemerintah Sewaka Dharma. Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Kombes Hadi Purnomo menduga ada kelalaian dalam perawatan alat tersebut. Namun, kepolisian tetap menunggu hasil pemeriksaan petugas laboratorium forensik serta berencana memanggil petugas pemelihara keran air alat otomatis dari PDAM Kota Denpasar. Menurut Hadi, anak tersebut bermain sepak bola bersama teman-temannya di lapangan itu. Ia haus dan menuju alat air minum meski tanpa alas kaki, kemudian tersetrum. (AYS)
Oknum Polisi Pengedar Sabu Ditembak
SAMARINDA — Bripka KA, oknum polisi dari Satuan Reserse Narkoba Polresta Samarinda, Kalimatan Timur, Kamis (14/3) dini hari, ditembak saat mencoba kabur dari penyergapan. Dari tangan Bripka KA disita 46,86 gram sabu dan uang Rp 63 juta. Jajaran Pengamanan Internal Polri (Paminal) Polresta Samarinda bersama Paminal Polda Kaltim menyergap Bripka KA pada Kamis dini hari di persimpangan Vorvo, Samarinda. Ketika diperintahkan keluar dari mobil, KA tidak mau. ”Dia (KA) malah mencoba melawan anggota. Karena ada potensi membahayakan jiwa petugas, dia terpaksa ditembak dan mengenai paha kiri,” kata Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Ade Yaya Suryana, Jumat (14/4). Melihat jumlah sabu dan uang yang disita, kata Ade, KA tergolong pengedar. (PRA)
Seorang Ibu Bunuh Anak Kandungnya di Lampung
KALIANDA — Revan Adi Wijaya (1) meninggal di tangan ibu kandungnya, BS (23), warga Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, Lampung. Dengan sebilah golok, AS membunuh sang anak yang sedang tidur di ruang tamu rumahnya, Kamis (13/4), sekitar pukul 22.00 WIB. Kepala Kepolisian Sektor Tanjungan Ajun Komisaris Hendy Prabowo mengatakan, sejauh ini belum diketahui motif pembunuhan tersebut karena kondisi psikis BS tampak tidak stabil untuk dimintai keterangan. ”Untuk sementara, berdasarkan pengakuan tersangka, dia merasa mendapatkan bisikan dari makhluk gaib untuk menghilangkan nyawa anaknya. Dia mengaku dalam kondisi tidak sadar saat membunuh korban,” kata Hendy saat ditemui di Polsek Tanjungan, Jumat (14/4). (VIO)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.