logo Kompas.id
NusantaraProyek Terus Berjalan
Iklan

Proyek Terus Berjalan

Oleh
· 3 menit baca

WATES, KOMPAS — Meski Pemerintah Kabupaten Kulon Progo belum menyiapkan seluruh lahan relokasi warga, PT Angkasa Pura I tetap meneruskan pembangunan fisik bandara. Agenda pembangunan tidak bisa diundur agar bandara dapat beroperasi sesuai target, yakni Mei 2019.Awal pekan lalu, Pemkab Kulon Progo mengajukan permohonan kepada PT Angkasa Pura I untuk memperpanjang tenggat waktu relokasi warga. Hal ini adalah buntut dari belum rampungnya proses pengurukan tanah di lahan relokasi.Pemimpin Proyek Persiapan Bandara Baru Kulon Progo PT Angkasa Pura I Sujiastono menilai, proses pembangunan fisik bandara berjalan paralel. Karena itu, pembangunan fisik akan tetap dikerjakan meski di beberapa lokasi masih ada warga yang belum pindah ke lahan relokasi."Kami melaksanakan tahapan pembangunan bandara sesuai jadwal. Medio Mei hingga Juni akan segera dimulai pembangunan air side (kawasan udara). Kalau tidak segera pindah, aktivitas warga saya jamin akan terganggu dengan pekerjaan kami," katanya di Yogyakarta, Senin (17/4).Kawasan udara pada bandara meliputi landasan pacu, jalur parkir pesawat, tempat parkir pesawat, menara air traffic control (pengawasan lalu lintas pesawat), dan fasilitas bahan bakar.Sejak awal April lalu sudah tidak ada bangunan di lahan yang disiapkan untuk pembangunan kawasan udara. Namun, pengerjaan pembangunan fisik yang dilakukan 24 jam per hari akan berdampak pada permukiman yang terletak hingga radius 1 kilometer. "Ada banyak hal yang nantinya bakal membuat warga tidak nyaman, seperti bertebarannya material debu di udara dan banyaknya kendaraan berat yang melintas," ujar Sujiastono. Untuk relokasi mandiri, Pemkab Kulon Progo telah menyiapkan di Desa Palihan, Glagah, Kebonrejo, Jangkaran, dan Janten. Terdapat 278 unit rumah dengan luas lahan maksimal 200 meter persegi per unit.Hingga pertengahan April 2017, belum ada satu pun warga yang mulai membangun rumah di kelima daerah relokasi. Luas lahan yang telah diuruk di masing-masing lokasi baru mencapai 70 hingga 80 persen dari total target luas lahan relokasi. Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kulon Progo Zahram Asurawan mengatakan, proses pengurukan sempat terkendala tingginya curah hujan pada Februari-Maret 2017. Proses lelang kontraktor juga sempat molor karena di sejumlah desa terjadi perubahan rencana pekerjaan."Kontrak kerja yang harusnya dimulai awal Januari molor ke awal Februari. Target selesai pengurukan adalah 120 hari kalender. Kalau kontrak kerja mulai 3 Februari, harus selesai 3 Mei mendatang," ujarnya. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis tahapan pembangunan bandara Kulon Progo sesuai jadwal. Masalah relokasi membutuhkan waktu untuk diselesaikan. "Saya pikir masih bisa tepat waktu. Ini memang masih ada proses yang harus diselesaikan," ujarnya. (DIM/HRS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000