BALIKPAPAN, KOMPAS — Setelah dua minggu buron, Jaffar Abdul Gaffar (JAG), tersangka kasus pungutan liar di Terminal Peti Kemas Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, ditangkap di Jakarta, Minggu (23/4) malam. Jaffar juga sudah sekitar sebulan tidak aktif sebagai anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda dari Partai Golkar.
Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Ade Yaya Suryana membenarkan kabar itu, Senin (24/4). Jaffar ditangkap tim Bareskrim Polri di sebuah hotel di kawasan Cakung, Minggu (23/4), sekitar pukul 20.30 WIB.
Selama jadi buron, Jaffar berpindah-pindah hotel dan pernah juga tinggal di tempat kos. Polisi tengah melakukan pengembangan kasus yang ditangani Bareskrim Polri itu, sedangkan Polda Kaltim hanya membantu.
Ketua DPRD Kota Samarinda Alphad Syarif kaget dengan aksi Jaffar yang nekat kabur. Sejak tersangkut kasus, Jaffar yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Samarinda dan Ketua Golkar Samarinda ini sudah tidak aktif sebulan dan tercatat sekali tidak menghadiri rapat paripurna.
”Sebelum tersangkut kasus ini, JAG aktif sebagai Ketua Badan Kehormatan (BK) dan Ketua Komisi II DPRD Samarinda. Karena itu, sikap JAG yang kabur dan buron itu mengagetkan. Kasus ini kami bawa ke BK DPRD dan keputusannya tergantung anggota BK. Kami juga akan menyurati partainya,” kata Alphad.
Jaffar yang juga Ketua Koperasi Samudra Sejahtera adalah satu dari empat tersangka kasus pungli Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran Samarinda. Tiga lainnya, yakni DWH selaku Sekretaris Komura, HS selaku Ketua Koperasi Serba Usaha Pemuda Demokrat Indonesia Bersatu (PDIB) Samarinda, dan NA, Manajer Lapangan PDIB. HS lebih dahulu menjadi tersangka, juga sempat buron, dan ditangkap di Jakarta.
Terungkapnya kasus ini berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) Tim Sapu Bersih Pungli Bareskrim dan Polda Kaltim di TPK Palaran, 17 Maret lalu. Disita Rp 6,1 miliar dari kantor Komura (koperasi buruh bongkar muat). Selanjutnya, polisi menyita deposito bernilai ratusan miliar rupiah dari DWH.
Jaffar dua kali mangkir dari pemeriksaan Bareskrim sehingga dijemput paksa. Namun, ketika polisi mendatangi rumahnya di Samarinda, Selasa (11/4), dia tidak ada. Namun, polisi mendapat informasi Jaffar kabur ke Jakarta bersama istrinya. (PRA)