LEBAK — Seba Baduy, kearifan lokal dari warga Baduy, mulai digelar di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (28/4) malam. Acara yang diikuti sekitar 2.000 warga adat Baduy itu nantinya dilanjutkan ke Kabupaten Pandeglang dan Kota Serang pada Sabtu ini. Tokoh Baduy Dalam, Ayah Mursyid, mengatakan, Seba Baduy adalah tradisi yang wajib dilakukan warga adat Baduy. Tradisi itu bertujuan menjelaskan kondisi warga Baduy dan harapan-harapan mereka kepada kepala daerah setempat. Pada Seba tahun 2016, masalah lingkungan menjadi bahasan utama. ”Selain menyambung silaturahim dengan pemerintah daerah, Seba Baduy secara batiniah juga menjadi penghormatan kami kepada leluhur dengan mempertahankan tradisi yang sudah hidup sejak lama,” ujar Mursyid. Warga adat Baduy tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, berjarak sekitar 90 kilometer dari Serang, ibu kota Banten. (BAY)
Ratusan Rumah Warga Disiapkan di Banda Aceh
BANDA ACEH — Ratusan rumah warga di Banda Aceh, Aceh, disiapkan sebagai rumah penginapan (homestay) bagi peserta Pekan Nasional Petani Nelayan XV yang digelar pada 6-11 Mei 2017. Selain karena keterbatasan kamar hotel di Banda Aceh, penggunaan rumah penduduk sebagai penginapan juga mendatangkan manfaat bagi warga. Kepala Seksi Akomodasi Panitia Pekan Nasional Petani Nelayan Jailani, Jumat (28/4), mengatakan, rumah warga yang disiapkan ada di 63 desa di lima kecamatan. Sebanyak 19.000 peserta dari seluruh Indonesia sudah setuju menginap di rumah warga. Tiap rumah menampung 5-20 peserta. Biaya menginap per orang Rp 100.000 per malam termasuk makan. (AIN)
Pembuat Hoaks tentang Sultan HB X Ditangkap
YOGYAKARTA — Aparat Polda DI Yogyakarta menangkap pembuat kabar bohong tentang Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X. Berdasarkan penyidikan, pelaku membuat hoaks agar situsnya dibaca banyak orang sehingga bisa meraih pendapatan dari iklan. ”Untuk sementara, baru satu orang pelaku yang diduga terlibat dalam membuat hoaks itu,” kata Kepala Polda DIY Brigjen (Pol) Ahmad Dofiri, Jumat (28/4), di Yogyakarta. Kabar yang dimuat situs metronews.tk itu disebutkan Sultan mengeluarkan pernyataan bahwa orang dari etnis tertentu tidak pantas menjadi pemimpin di RI karena mereka merupakan pengkhianat. Pembuat hoaks berinisial RNM (25). Lelaki wiraswasta itu ditangkap pada Rabu (26/4) di wilayah Sumatera Selatan. (HRS)
”Speedboat” Sebatik Masih Dilarang ke Tawau
NUNUKAN — Sudah empat tahun Pemerintah Malaysia melarang perahu cepat berpenumpang dari Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, masuk ke Tawau dengan alasan keamanan. Warga Sebatik yang hendak ke Tawau terpaksa mengeluarkan ongkos mahal dan boros waktu karena terlebih dulu menuju Nunukan. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Nunukan Hasan Basri mengatakan, speedboat asal Sebatik dianggap tak aman dan tak dilengkapi cukup peralatan keamanan. ”Yang bisa masuk Tawau hanya feri dari besi. Feri ukuran kecil tak apa-apa, yang penting berbahan besi, bukan berbahan fiber. Namun, tak ada pengusaha mengupayakan feri,” kata Hasan, Jumat (28/4). (PRA)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.