10 Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Magelang Ditemukan
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS - Hingga Minggu (30/4/2017), jumlah korban tewas akibat banjir bandang dan longsor di Desa Sambungrejo di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah bertambah, sehingga total menjadi 10 orang.
Pada Sabtu (29/4/2017), lima korban yang tewas yang ditemukan adalah Slamet (50), Supar (65), Sumisah (60), Kamirah (29) dan Isma Soraya (2).
Dari proses pencarian yang dilakukan Minggu ini, ribuan anggota tim relawan, TNI, Polri, warga dan personel dari lima kabupaten menemukan tambahan lima korban tewas lagi yaitu Nayla Sulistyorini (6), Deni Catur Firmanto (35), Pariyah (40), Faiza Saidan (5), dan Siti Mardliyah (45).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca, pencarian pada Minggu ini dihentikan pukul 15.10.
“Pencarian akan dilanjutkan Senin (1/5/2017), dengan fokus mencari dua warga yang masih dilaporkan hilang dari Dusun Deles, Desa Citrosono,” ujarnya.
Selain melanda Desa Sambungrejo, pada hari yang sama, Sabtu, longsor juga terjadi di dua dusun di Desa Citrosono di Kecamatan Grabag.
Bupati Magelang Zaenal Arifin, mengatakan, terhitung sejak 29 April hingga 4 Mei mendatang, seluruh Kabupaten Magelang dinyatakan dalam status tanggap darurat bencana. Status ini ditetapkan karena potensi bencana banjir dan longsor masih tinggi, dan karena Jumat (28/4) hingga Sabtu kemarin, longsor juga terjadi di Kecamatan Srumbung, Salaman, dan Borobudur.
Dengan status tanggap darurat bencana ini, Zaenal mengatakan, pihaknya melakukan upaya penanganan menyeluruh di Desa Sambungrejo dan Desa Citrosono. Selain memberikan bantuan logistik, Pemerintah Kabupaten Magelang juga mengerahkan empat alat berat untuk membersihkan material longsor di tiga dusun.