MEDAN, KOMPAS — Titik-titik api di Pulau Sumatera mulai bermunculan. Pada Rabu (3/5) ini, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah (BBMKG) I Medan mendeteksi 13 titik, naik dari jumlah kemarin yang hanya dua titik. Peningkatan terjadi karena hujan tidak turun pada Selasa kemarin.
Tiga belas titik itu tersebar di Sumatera Selatan (1 titik), Aceh (7), Sumatera Barat (1), dan Sumatera Utara (4). Di Sumut, titik api menyebar di Labuhan Batu (1), Labuhan Batu Utara (1), Padang Lawas (1), dan Langkat (1). Sementara dua titik api yang terdeteksi BBMKG Wilayah I Medan kemarin ada di Lampung dan Riau.
Petugas Prakiraan Cuaca BBMKG Wilayah I Medan, Lestari, mengatakan, selama Mei ini suhu udara di Sumatera Utara diprakirakan paling tinggi mencapai 35,5 derajat celsius. Suhu tinggi itu terjadi di perkotaan. Sementara di pegunungan suhu tertinggi mencapai 29 derajat celsius.
“Namun, hari ini prakiraan kami menunjukkan potensi hujan lebih tinggi dibandingkan kemarin. Jadi, kemungkinan di Sumut jumlah titik api akan turun,” kata Lestari.
Sebelumnya, Provinsi Riau dan Sumatera Selatan telah melakukan apel siaga bencana kebakaran lahan dan hutan. Riau bahkan sudah menggelar apel sejak Februari lalu. Lima daerah, yakni Kabupaten Bengkalis, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kepulauan Meranti, dan Kota Dumai, sudah menetapkan status siaga bencana asap (Kompas, 7/2). Di Palembang, Sumatera Selatan, apel siaga bencana juga sudah digelar April lalu.
Berdasarkan peta potensi kebarakan hutan berdasarkan parameter cuaca yang dirilis BMKG, potensi kebakaran hutan banyak terjadi di Indonesia tengah dan Indonesia timur.