logo Kompas.id
Nusantara5 Rumah Hanyut Diterjang...
Iklan

5 Rumah Hanyut Diterjang Banjir Bandang

Oleh
· 3 menit baca

SOREANG, KOMPAS — Hujan lebat disertai angin kencang memicu banjir bandang Sungai Ciwidey di Desa Margamulya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/5) sekitar pukul 15.15. Akibatnya, lima rumah hanyut."Banjir bandang dipicu luapan Sungai Ciwidey. Rumah yang hanyut berada di bantaran sungai," kata Komandan Rayon Militer Pasirjambu Kapten Suwoto.Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, tidak ada korban akibat kejadian ini. Namun, lima rumah hanyut dan 15 rumah warga lainnya rusak. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 430 juta.Peristiwa itu bukan yang pertama kali terjadi. Hampir setiap tahun, banjir bandang terjadi akibat luapan Sungai Ciwidey. Diduga, akibat kondisi kawasan hulu yang semakin buruk, banjir bandang semakin mudah terjadi di kawasan berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Bandung itu. Ancaman bahaya semakin tinggi karena banyak rumah dibangun di bantaran sungai. Kepala BPBD Jabar Dicky Saromi membenarkan hal itu. Seperti kejadian sebelumnya, banjir bandang dipicu curah hujan tinggi dan bibir sungai yang sempit. Ia menduga resapan tanah di kawasan hulu juga berkurang akibat aktivitas manusia. Hujan deras, Rabu kemarin, juga merusak kanopi sejumlah bangunan di Kota Bandung. Koordinator Humas Kantor SAR Bandung Joshua Banjar Nahor mengemukakan, hujan dan angin lebat merusak kanopi Sekolah Dasar BPK Penabur Singgasana. Akibatnya, tiga mobil yang ada di bawahnya rusak parah. "Kawat pembatas Singgasana Golf Driving Range di Perumahan Singgasana juga roboh hingga menimpa kawat sutet (saluran udara tegangan ekstra tinggi) lintas provinsi. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini," ujar Joshua. Masih bertahanDari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dilaporkan, ratusan warga saat ini masih tinggal di rumahnya masing-masing di sekitar lokasi bencana alam di Desa Sambungrejo dan Citrosono, Kecamatan Grabag. Padahal, banjir dan longsor susulan di kawasan itu masih berpotensi terjadi.Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto, Rabu, mengatakan, pihaknya masih menunggu pemetaan daerah rawan bencana dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Kementerian Pekerjaan Umum. Seperti diberitakan sebelumnya, bencana banjir bandang dan longsor menerjang Desa Sambungrejo dan Citrosono, Sabtu (29/4). Bencana itu menyebabkan 13 orang meninggal dan sedikitnya 12 rumah hanyut terbawa banjir.PVMBG, Rabu, baru turun ke lapangan untuk mengecek langsung penyebab longsor di atas bukit di dua desa itu. Sementara itu, Pemkab Kediri, Jawa Timur, akan memperpanjang masa tanggap darurat bencana sumur ambles di Desa Manggis dan Desa Gadungan, Kecamatan Puncu. Perpanjangan dilakukan jika sampai batas waktu 14 hari sejak 24 April peristiwa sumur ambles terus terjadi. Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agatha, Rabu, mengatakan, sumur warga yang ambles terus berkembang. Sebanyak 137 sumur di dua desa itu ambles dan 117 sumur lain terancam ambles. Di Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten, sekitar 6 kilometer dari dua desa itu, 46 sumur juga terancam ambles (SEM/EGI/WER)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000