logo Kompas.id
NusantaraUsaha Sapi Lokal Lesu
Iklan

Usaha Sapi Lokal Lesu

Oleh
· 3 menit baca

BANDUNG, KOMPAS — Usaha peternakan sapi lokal di sejumlah daerah di Jawa Barat kini lesu akibat membanjirnya daging impor ke pasar tradisional. Meski demikian, harga daging sapi di pasar lokal tetap tinggi, berkisar Rp 110-115.000 per kilogram, jauh dari target pemerintah, yakni Rp 80.000 per kilogram di tingkat konsumen.Lesunya peternakan rakyat berimbas pada usaha rumah potong hewan (RPH) dan pasar hewan. Transaksi penjualan ternak sapi di pasar hewan Priangan Timur (Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, Kota Tasikmalaya, dan Banjar) anjlok. "Tahun 2015-2016 kami masih bisa mengeluarkan sekitar 300 sapi berbagai usia. Menginjak tahun 2017 turun menjadi 200-250 sapi," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasar Hewan Manonjaya, Tasikmalaya, Kendi Efendi, Rabu (3/5). Pasar itu menjadi pusat penjualan sapi di Priangan Timur. Saat ramai, nilai transaksi di pasar hewan yang terletak 10 kilometer sebelah timur Kota Tasikmalaya ini sekitar Rp 2 miliar per hari pasar. Harga sapi berkisar Rp 12 juta-Rp 25 juta sesuai berat timbang hidup sapi. Harga per kilogram timbang hidup sapi pada awal Mei Rp 47.000. Turunnya penjualan sapi peternak lokal karena pihak jagal (di RPH) menghentikan pembelian sapi potong. Sebelum daging sapi impor masuk pasar tradisional, setiap minggu 50-60 sapi dibeli para jagal untuk dipotong. "Sekarang jagal menghentikan pembelian sapi peternak dan beralih ke daging sapi impor," ujar Kendi. Pedagang sapi mendatangkan hewan dari sejumlah daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain menjual sapi dan kerbau siap potong, pasar ini menjadi tempat transaksi sapi bakalan yang akan digemukkan peternak. "Biasanya para bandar membeli sapi untuk persiapan pemotongan pada hari raya Idul Adha," ujar Ujang Wahid (42), salah satu pedagang sapi. Dari Pasar Hewan Manonjaya, pedagang sapi biasanya mengirim sapi ke Bogor dan Karawang hingga 3-5 truk setiap hari pasar. Satu truk berisi sekitar 10 sapi. "Kini pengiriman hanya satu truk yang berisi 6 sapi," ujar Kendi.Kepala Unit Pelaksana Teknis Rumah Potong Hewan Singaparna, Tasikmalaya, Dadi Mulyadi menuturkan, biasanya RPH memotong 5-10 sapi per hari. Setelah daging beku impor masuk pasar tradisional, RPH hanya memotong 2-3 sapi per hari. Di pasar tradisional Singaparna, ibu kota Kabupaten Tasikmalaya, harga daging impor hampir sama dengan daging lokal, Rp 115.000 per kg. Produksi susu bertambahDari Jawa Timur dilaporkan, produksi susu segar nasional tahun depan diperkirakan meningkat dengan dibangunnya peternakan sapi perah di Blitar. Peternakan itu diklaim sebagai peternakan tercanggih di Asia Tenggara dalam memaksimalkan hasil susu dan mengelola limbah. Peternakan didirikan oleh PT Greenfields Indonesia. Peletakan batu pertama pembangunan peternakan dilakukan oleh Bupati Blitar Rijanto dan Managing Director PT AustAsia Dairy Group Edgar Collins, Rabu di Wlingi, Blitar. PT Greenfields berinvestasi Rp 600 miliar untuk membuka peternakan seluas 172 hektar dengan kapasitas maksimal 9.500 sapi perah. Tahap pertama, jumlah sapi yang dikelola 2.000 ekor. Selanjutnya akan berkembang sesuai kebutuhan pasar. Edgar Collins mengatakan, saat ini kebutuhan susu nasional 80 persen disokong oleh susu impor berupa susu skim bubuk. Kontribusi susu lokal hanya 20 persen. PT Greenfields menyumbang 6 persen dari produksi susu nasional.Dengan peternakan baru, diharapkan Greenfields bisa memasok 10 persen dari kebutuhan susu nasional yang mencapai 3,8 juta ton setahun. Menurut rencana, peternakan akan mulai beroperasi pada tahun 2018.Bupati Blitar Rijanto mengatakan, pendirian peternakan susu tersebut diharapkan mampu menumbuhkan ekonomi lokal Blitar. (DMU/NIT)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000