logo Kompas.id
NusantaraAnggaran Perbaikan Jalan...
Iklan

Anggaran Perbaikan Jalan Terbatas

Oleh
· 3 menit baca

KAYU AGUNG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, merasa kewalahan memperbaiki jalan rusak di wilayahnya yang mencapai 80 persen dari total 2.000 kilometer jalan di daerah itu. Upaya perbaikan tak sebanding dengan kemampuan dana yang dimiliki. Kondisi semakin berat karena sebagian besar jalan berada di atas lahan rawa gambut yang labil dan butuh biaya besar untuk membangunnya. Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar, ketika ditemui di Kayu Agung, Jumat (5/5), mengatakan, pihaknya memiliki anggaran sangat terbatas untuk memperbaiki sektor infrastruktur, terutama jalan. APBD kabupaten itu tahun 2017 sekitar Rp 1,9 triliun. Dari dana itu, anggaran untuk infrastruktur sekitar Rp 200 miliar. Iskandar menuturkan, kondisi semakin sulit setelah keluar kebijakan penghematan dari Presiden Joko Widodo yang memangkas APBD 2017 sehingga anggaran berkurang Rp 147 miliar. "Anggaran setiap dinas rata-rata terpotong sekitar Rp 10 miliar, termasuk di dinas pekerjaan umum, perumahan rakyat, dan tata ruang. Hal ini berpengaruh besar terhadap rencana perbaikan infrastruktur jalan yang kami canangkan untuk 2017," ucapnya. Menurut Iskandar, dengan dana seperti itu, pihaknya kewalahan memperbaiki jalan rusak. Menurut data Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Tata Ruang Ogan Komering Ilir, jumlah jalan rusak di daerah itu mencapai 80 persen dari total panjang jalan 2.000 kilometer. Kondisi jalan terdiri dari 60 persen rusak berat dan 20 persen rusak ringan. Lahan gambutSemua jalan di Ogan Komering Ilir dibangun di atas rawa atau gambut. Lahan seperti itu sangat labil sehingga butuh biaya besar untuk membangun dan melakukan perawatan. Iskandar mengatakan, untuk membangun jalan rusak berat dari Sepucuk hingga Cengal dibutuhkan dana sekitar Rp 5 miliar per kilometer. "Nilai sebesar itu habis untuk memperkuat fondasi jalan. Kalau kurang dari itu, kualitas jalan buruk dan cepat rusak lagi," katanya. Atas dasar itu, pihaknya sangat berharap bantuan pusat untuk mengatasi permasalahan infrastruktur jalan. Pihaknya sudah berulang kali meminta bantuan provinsi, tetapi saat turun bantuan hanya untuk tambal sulam.Berjalan lambatBerdasarkan pantauan Kompas, ada tiga jalan antarkecamatan yang mengalami rusak sangat parah di Ogan Komering Ilir, yakni ruas Padamaran TimurSungai Menang-Cengal sepanjang 90-100 kilometer, ruas Padamaran Timur-Lempuing JayaCengal sepanjang 155 kilometer, dan ruas Cengal-Tulung SelapanKayu Agung sepanjang sekitar 200 kilometer. Tiga ruas jalan itu rusak parah dengan kondisi berlubang lebar dan dalam, tergenang air, dan penuh lumpur. Sepeda motor atau mobil kesulitan melintas. Tak sedikit kendaraan terjebak di kubangan lumpur. Waktu tempuh meningkat tiga kali lebih lambat. Bahkan, ketika hujan, bisa tujuh kali lebih lama dibandingkan dengan kondisi normal. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Tata Ruang Ogan Komering Ilir Muhammad Hapis menyatakan, pihaknya telah berupaya membangun dan memperbaiki jalan rusak berat, terutama ruas Sepucuk-Cengal yang melintasi Padamaran Timur-Sungai MenangCengal. Pembangunan dan perbaikan sudah dilakukan sejak 2013. Namun, karena anggaran terbatas, pembangunan dan perbaikan berjalan lambat. Ketua Badan Kehormatan DPRD Sumatera Selatan sekaligus Ketua Fraksi Nasional Demokrat Eddy Rianto mengatakan, salah satu sebab lambatnya penanganan jalan rusak di daerahnya, karena politik anggaran yang tidak efektif. (dri)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000