logo Kompas.id
NusantaraPeluang Daerah Kembangkan...
Iklan

Peluang Daerah Kembangkan Ekonomi

Oleh
· 2 menit baca

BANDUNG, KOMPASDaerah-daerah di Jawa Barat yang akan dilintasi jalan tol baru diharapkan mampu memanfaatkan peluang ekonomi yang akan muncul. Pemerintah daerah bisa memaksimalkan keberadaan tol itu untuk mendukung peningkatan beragam keunggulan daerah dan sumber daya manusianya. Daerah tidak sekadar jadi penonton laju pembangunan."Daerah yang dilintasi jalan tol seharusnya menjadi kawasan penyangga perekonomian Jawa Barat. Jika ada kemauan, pasti bisa dimanfaatkan," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat Deddy Widjaya di Bandung, Selasa (9/5).Salah satu jalan tol yang akan dibangun adalah ruas SukabumiCiranjang-Padalarang (Sucilarang). Diperkirakan beroperasi tahun 2020, jalan tol sepanjang 61 kilometer itu kelak akan memangkas waktu tempuh dari Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bandung Barat, menuju Kota Bandung. Sebelumnya, Sukabumi-Bandung biasa ditempuh 3-4 jam. Jalan tol bisa menghemat waktu perjalanan hingga dua kali lebih cepat.Fungsi serupa juga diharapkan muncul bila Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) rampung pada tahun 2018. Perjalanan panjang penuh kelokan tanjakan tajam dari Bandung menuju Kabupaten Majalengka yang kerap menghabiskan waktu 3-4 jam bisa menjadi lebih singkat 1-2 jam perjalanan.Deddy mengatakan, kemauan daerah memaksimalkan potensinya sangat diperlukan agar keberadaan jalan tol benar-benar mendatangkan kesejahteraan. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pembangunan Tol Sucilarang telah masuk tahap survei lapangan untuk kepastian lokasi pembangunan. Proyek Tol Sucilarang akan dikerjakan PT Waskita Karya bersama PT Jasa Marga.Menurut Herry, pembangunan Tol Sucilarang dibagi dua fase. Fase pertama, Sukabumi-Ciranjang sepanjang 28 kilometer dengan estimasi biaya sekitar Rp 1,67 triliun. Fase kedua ruas Ciranjang-Padalarang sepanjang 33 kilometer dengan biaya sekitar Rp 3,57 triliun. Tol itu terhubung dengan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Tol Purbaleunyi. Sementara Tol Cisumdawu tersambung dengan Tol Purbaleunyi, Tol Cikopo-Palimanan, dan Bandara Internasional Jawa Barat di Majalengka. Dari Semarang, Jawa Tengah, dilaporkan, pada masa arus mudik Lebaran nanti, kemacetan berpotensi terjadi di pintu keluar Tol Salatiga, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga. Setelah keluar tol, terdapat penyempitan jalur dari 14 meter menjadi hanya 6 meter. Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng (TMJ) sekaligus penanggung jawab proyek, Ali Zainal Abidin, Selasa, di Semarang, mengatakan, sekitar 400 meter setelah keluar pintu tol Salatiga terdapat simpang tiga. Persimpangan di Jalan Raya Suruh-Salatiga itu menuju ke Magelang di arah barat dan Solo di arah timur. Penumpukan kendaraan bakal terjadi dari jalur tol menuju jalan raya karena ada penyempitan jalan. "Jalan arteri harus dilebarkan karena tidak dapat menampung kendaraan dari tol," katanya. (bky/krn)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000