Pemerintah Diminta Tetapkan Standar Harga
AMBON, KOMPAS — Pemerintah pusat lewat Kementerian Perdagangan diminta menetapkan standar harga jual barang yang diangkut menggunakan kapal tol laut. Hal itu membuat pemerintah daerah lebih mudah mengontrol harga di pasar.Demikian disampaikan Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru Gabriel Morwarin di Ambon, Maluku, Rabu (10/5). Aru merupakan salah satu dari tiga kabupaten di Maluku yang disinggahi rute tol laut. Kabupaten lain adalah Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya. Program tol laut merupakan kebijakan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk memangkas disparitas harga di wilayah timur Indonesia.Seperti diberitakan, kendati disinggahi kapal tol laut sejak April 2016, harga barang di Dobo, ibu kota Kepulauan Aru, tidak berubah. Bahkan, harga barang cenderung naik (Kompas, 10/5).Harga beras kemasan 15 kilogram (kg) dijual Rp 190.000. Di tingkat kecamatan harganya Rp 250.000. Masyarakat kecewa dan menilai program tol laut menguntungkan pengusaha lokal. Menurut Gabriel, pemerintah daerah tidak punya dasar untuk menindak pengusaha yang tidak menyesuaikan harga barang setelah masuknya kapal tol laut. Sementara itu, Agus Sumanto dari bagian keuangan Kantor PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Dobo menuturkan, muatan yang dibawa kapal tol laut dari Dobo sangat minim, hanya 5-10 peti kemas berupa hasil laut serta kopra.Menurut Gabriel, pihaknya sedang menyosialisasikan ke semua desa di Kepulauan Aru agar mengaktifkan BUMD untuk menampung komoditas hasil warga. Pemerintah daerah memfasilitasi dengan pengusaha di Jawa. Frekuensi pengiriman Dari Bali dilaporkan, PT Pelindo III optimistis penerapan tol laut bisa berjalan sesuai tujuan, yakni menekan harga barang di wilayah timur Indonesia. Sejumlah pelabuhan diperbaiki dan dilengkapi fasilitas bongkar muat.Namun, evaluasi penerapan tol laut mencatat sejumlah persoalan, antara lain frekuensi pengiriman. Minimnya jumlah kapal menghambat interval waktu yang harusnya dipersingkat.Hal itu dipaparkan Direktur Utama Pelindo III I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra didampingi Direktur Keuangan U Saefudin Noer serta Direktur Komersial dan Operasional Mohamad Iqbal. "Kami menerapkan di awal tahun ini melalui program Rumah Kita. Program kerja sama dengan berbagai pihak diuji untuk pengiriman semen. Harga dapat ditekan sehingga tidak ada selisih besar dengan Pulau Jawa. Karena itu, kami optimistis harga barang bisa ditekan," kata Askhara, di Nusa Dua, Kamis (11/5).Untuk memperlancar tol laut, Pelindo III tengah membangun 13 pelabuhan di Indonesia timur. (FRN/AYS)