Aksi di Ambon di Bawah Guyuran Hujan

Kompas/Frans Pati Herin

Suasana aksi solidaritas menanggapi masalah hukum Gubernur (nonaktif) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Lapangan Merdeka, Kota Ambon, Maluku, Sabtu (13/5) malam. Aksi itu berlangsung di bawah guyuran hujan.

AMBON, KOMPAS — Ribuan warga Kota Ambon, Maluku, berkumpul di Lapangan Merdeka untuk menggelar aksi solidaritas menanggapi kasus hukum Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama, Sabtu (13/5) malam. Di bawah guyuran hujan, mereka menyerukan persatuan Indonesia.

Hujan yang mengguyur Ambon sejak pagi tidak menyurutkan niat warga untuk berdatangan ke Lapangan Merdeka. Hingga pukul 21.00 WIT, warga terus berdatangan. Di bawah hujan lebat, beberapa orang berjalan mengelilingi lapangan membawa spanduk bertuliskan ”Save Ahok”. Mereka menyanyikan lagu-lagu perjuangan, seperti ”Garuda Pancasila” dan juga lagu kebangsaan ”Indonesia Raya”.

Secara bergantian, beberapa peserta berorasi menyampaikan pendapat mereka. Ada yang memberikan dukungan moril terhadap Basuki alias Ahok yang telah divonis bersalah menista agama dengan hukuman 2 tahun penjara. Peserta aksi menyatakan keprihatinan mereka atas vonis majelis hakim yang dinilai tidak adil. Sementara perserta lain menyerukan persatuan bangsa di tengah dinamika bangsa yang terkotak-kotak menanggapi vonis Ahok.

”Pancasila sudah final menjadi dasar negara kita. Tidak dibenarkan ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengganti ideologi negara kita. Pancasila mengajarkan tentang kebinekaan. Mari kita jaga persatuan,” kata Sujari Somat, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Ambon. Ia berharap tidak ada perpecahan menanggapi vonis Ahok.

Mini Latar (22), seorang warga, mengatakan, ia tidak memahami masalah hukum yang dialami Ahok. Namun, ia secara pribadi simpatik dengan figur Ahok yang tegas dan antikorupsi. ”Kita rindu pemimpin seperti dia,” kata perempuan berkerudung itu.

Christian (35), peserta aksi lainnya, mengaku kecewa dengan putusan pengadilan atas Ahok karena dianggap tidak adil. ”Saya bela Ahok bukan karena satu agama, melainkan karena kebenaran,” katanya.