JAYAPURA — Komisi Pemilihan Umum Papua menunda sehari pelaksanaan pemungutan suara ulang pada 18 distrik di Kabupaten Tolikara, Papua, dari Selasa (16/5) menjadi Rabu (17/5). Hal itu dipicu keterlambatan pencairan anggaran Rp 19 miliar dari pemerintah daerah setempat. Keterlambatan pencairan dana membuat belum rampungnya proses distribusi logistik pemilu untuk 251 tempat pemungutan suara (TPS) di 18 distrik. Demikian dikatakan anggota KPU Papua Tarwinto, saat dihubungi dari Jayapura, Senin. Tarwinto mengatakan, seharusnya pencairan anggaran untuk pemungutan suara ulang Pilkada Tolikara itu telah terselesaikan pada pekan lalu. Namun, pemerintah daerah baru mengirim uang ke rekening KPU pada Minggu (14/5). KPU siap menggelar pemilihan ulang di 18 distrik pada Rabu (17/5). ”Kami telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan tokoh masyarakat untuk menjaga agar pemungutan suara ulang berjalan lancar dan tak terjadi lagi pengulangan,” kata Tarwinto. (FLO)
BUMD Belum Berperan Optimal di Papua
JAYAPURA — Badan usaha milik daerah belum optimal meningkatkan perekonomian Papua. Penyebabnya, kualitas sumber daya manusia minim dan infrastruktur belum memadai. Hal itu mengemuka dalam seminar nasional ”Peningkatan Peranan Badan Usaha Milik Daerah dalam Mendorong Perekonomian Papua” yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua di Jayapura, Senin (15/5). Pemateri seminar, antara lain, Deputi Kepala BI Perwakilan Provinsi Papua Fauzan dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Laduani Ladamay. Menurut Laduani, ada tiga BUMD di Papua, yakni Bank Papua, PT Jaminan Perkreditan Daerah, dan Perusahaan Daerah Irian Bakti, yang hanya mendistribusikan beras bagi PNS. Fauzan menyatakan, seharusnya ada BUMD di Papua yang menjalin hubungan perdagangan dengan BUMD di sentra pertanian, seperti Surabaya dan Makassar, agar harga bahan pokok bisa ditekan. (FLO)
Pengungsi Tuntut Penempatan
TANJUNG PINANG — Para pengungsi di Rumah Detensi Imigrasi Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, menggelar protes pada Senin (15/5). Mereka resah karena tidak kunjung mendapat suaka di negara lain. Kertas-kertas berisi protes ditempel di jendela-jendela. Sebagian dari mereka juga berteriak-teriak dalam berbagai bahasa. Sebagian lagi hanya duduk-duduk bersama rekan-rekan mereka yang menyampaikan protes. Kepala Bidang Pengamanan, Penempatan, dan Deportasi Rumah Detensi Imigrasi Tanjung Pinang Irwanto Suhaili mengatakan, ”Mereka memprotes hal yang di luar kewenangan kami.” Para pengungsi itu resah karena sudah berada di rumah detensi imigrasi (rudenim) dalam waktu lama. Sebagian sudah berada di tempat itu bertahun-tahun. Mereka menuntut segera diberi suaka atau kewarganegaraan di negara lain. (RAZ)
SPBB Meledak, 1 Orang Tewas
BANYUASIN — Stasiun pengisian bahan bakar bunker (SPBB) di Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, meledak, Senin (15/5) sore. Akibatnya, satu orang tewas dan lima lainnya mengalami luka bakar. Korban tewas adalah Rudi (25), sedangkan lima orang yang terluka adalah Herman (25), Roni (19), Hasan Ashari (44), Syahrudin (44), dan Rusmala (41). Dugaan sementara ledakan disebabkan oleh munculnya percikan api di sekitar pompa. Korban luka dirawat di Rumah Sakit Charitas di Palembang. Mereka semua mengalami luka bakar. Kepala Kepolisian Sektor Mariana Ajun Komisaris Nazirudin, saat dihubungi dari Palembang, mengatakan, peristiwa terjadi saat salah satu pemilik perahu jukung melakukan pengisian di SPBB. Saat itu di bagian pompa bensin muncul percikan, lalu terjadi ledakan. (ram)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.