Nenek dan Dua Cucu Dibunuh
BLANGPIDIE, KOMPAS — Tiga orang ditemukan telah meninggal dunia dalam kondisi bersimbah darah di salah satu rumah di Gampong Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh, Rabu (17/5). Mereka adalah adik-kakak Habibi Askhar Balihar (8) dan Fakhrurrazi (14) serta nenek mereka, Wirnalis (62). Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Aceh Komisaris Besar Gunawan mengatakan, ketiganya diduga korban pembunuhan. Namun, pelaku belum teridentifikasi. "Korban ditemukan tadi siang saat ayah mereka datang ke rumah mertuanya itu," kata Gunawan.Habibi dan Fakhrurrazi adalah adik-kakak, anak Mulyadi, yang merupakan Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Aceh Barat Daya. Sementara Wirnalis adalah mertua Mulyadi atau nenek Habibi dan Fakhrurrazi. Pembunuhan diperkirakan terjadi pada Selasa (16/5) malam. Pada Selasa sore, Mulyadi sempat menjenguk kedua anaknya yang menginap di rumah mertua itu.PerampokanPolisi menduga Wirnalis dan kedua cucunya adalah korban perampokan. Ada luka dari senjata tajam di tubuh korban dan ceceran darah di lantai. Akan tetapi, polisi belum mengetahui benda apa yang hilang dari rumah korban. "Polisi sedang mengolah tempat kejadian dan memeriksa beberapa saksi. Pelaku pasti akan kami tangkap," kata Gunawan.Ketiga jasad korban dari lokasi kejadian dibawa ke Rumah Sakit Daerah Teuku Pekan di Blangpidie. Polisi juga tengah mendalami motif di balik pembunuhan itu. Rumah korban dipasangi garis polisi. Puluhan warga datang untuk menyaksikan proses evakuasi jasad korban dan olah tempat kejadian.Gunawan menambahkan, korban pertama kali ditemukan oleh Mulyadi. Rabu siang itu, Mulyadi hendak menjemput kedua anaknya yang menginap di rumah neneknya. Mulyadi tinggal di Desa Kuta Tuha, Kecamatan Blangpidie. Habibi dan Fakhrurrazi sering tidur di rumah neneknya.Saat tiba di rumah mertua, Mulyadi mengetuk pintu sambil memanggil mertua dan anak, tetapi tidak ada jawaban dari dalam. Mulyadi lalu menuju ke rumah saudaranya, tidak jauh dari rumah Wirnalis, karena mengira anaknya berada di sana. Namun, Habibi dan Fakhrurrazi tidak ada di rumah saudaranya itu.Mulyadi kembali ke rumah mertua dan memeriksa melalui jendela. Rumah korban tidak memiliki jeruji pada jendela. Betapa kagetnya saat melihat ada ceceran darah di lantai. Setelah mencongkel jendela, dia menemukan mertuanya terbaring bersimbah darah di depan pintu. Sementara jasad Habibi ditemukan di depan televisi dan Fakhrurrazi ditemukan di dalam kamar. Ketiganya dalam keadaan tak bernyawa. Jasad ketiga korban berlumuran darah."Dugaan sementara mereka korban perampokan. Akan tetapi, motif yang sebenarnya akan dapat terungkap setelah polisi memeriksa saksi dan mendalami bukti-bukti," ujar Gunawan. (AIN)