Kapal Mutiara Sentosa I Terbakar di Sekitar Pulau Masalembu
Oleh
AGUSTINUS HANDOKO DAN CLARA M WRESTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kapal Mutiara Sentosa I milik PT Atosim Lampung Pelayaran mengalami kebakaran saat berlayar dari Surabaya menuju Balikpapan. Api diduga berasal dari truk yang terbakar di dek kapal, dan tidak bisa diatasi oleh alat pemadam kebakaran yang ada.
Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata, kapal yang dinakhodai Eddy Sarwoto dengan 36 anak buah kapal (ABK) itu terbakar pada pukul 16.00 di posisi 05°33.01 S - 114° 34.25 E, tak jauh dari Pulau Masalembu, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
“Dugaan sementara penyebab kebakaran berasal dari salah satu truk muatannya yang diinfokan pihak kapal,” ujar Barata.
Menurut dia, kapal KM Mutiara Sentosa I sedang dalam pelayaran menuju pelabuhan Balikpapan dengan membawa muatan 79 unit kendaraan bermotor terdiri dari, truk besar 47 unit, truk sedang 10 unit, mobil kecil 21 unit,2 unit sepeda motor dan penumpang orang 132 jiwa dewasa ditambah dua orang anak.
Sedang evakuasi penyelamatan kapal itu sendiri telah dilakukan oleh Kapal KM Meratus Makassar yang melintas di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) sekira 8 mil langsung merapat yang dibantu Tug Boat AS Marina 9/Tongkang AS Marina 12.
Sementara Ketua Umum DPP Gapasdap Khoiri Sutomo mengatakan, upaya penyelamatan telah dilakukan dan seluruh penumpang sudah terevakuasi 134 jiwa diselamatkan di atas kapal KM Meratus Makassar yang rencanannya dibawa menuju Tanjung Priok.
Namun informasi Basarnas menyebutkan, tiga orang meninggal dunia dan tidak menyebutkan identitas para korban. Basarnas menyebutkan telah menyelamatkan 7 orang penumpang.
Kapal naas itu kemudian sengaja dikandaskan agar tidak tenggelam. Namun justru dikandaskan malah menyulitkan kapal lain untuk mengevakuasi penumpang karena kapal penolong juga takut kandas.
Sedang kondisi kapal KM Mutiara Sentosa I sendiri sangat laik laut, hal itu diakui Kepala Seksi Tertib Berlayar kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Capt. Hermawan, dimana kapal itu sendiri sesaat sebelum berlayar telah dilakukan ramcek oleh jajaran Ditkapel Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
"Kebetulan kapal tersebut sebelum berangkat juga sudah dilakukan ramcek oleh anggota Ditkapel yang hasilnya kondisi kapal baik," katanya