MALANG, KOMPAS — Harian Kompas bekerja sama dengan Aliansi Petani Indonesia dan Jaringan Kedai Kopi Malang Raya menggelar diskusi kopi khas Malang. Diskusi digelar di Kantor Kompas Biro Malang, Jalan Sultan Agung No 4 Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (20/5).
Salah satu pembicara yang hadir ialah Sekretatis Jenderal Aliasi Petani Indonesia Muhammad Nuruddin. Dalam paparannya, ia menjelaskan, Malang dengan letak geografisnya memiliki potensi besar dalam industri kopi.
"Sayangnya, masih banyak petani yang belum terorganisir dan belum ada harga yang layak. Hingga saat ini belum ada insentif bagi petani yang melakukan petik merah, padahal mereka melakukan kerja lebih," ujarnya.
Nuruddin berharap diskusi ini bisa menciptakaan industri kopi yang adil dan beradab bagi petani kopi.
Wartawan Kompas, Dahlia Irawati, selaku panitia, mengatakan, diskusi tersebut bertajuk Sekolah Kopi yang mengambil tema "Menegakkan Kedaulatan Kopi Malangan".
"Dalam kegiatan ini kami akan menggelar cupping beberapa kopi malangan, seperti kopi sridonoretno, amadanom, gunung kawi, punten, dan karangploso. Selain itu, akan ada diskusi ringan dengan petani, pengusaha kedai kopi, perwakilan pemerintah, serta masyarakat umum terkait kopi malangan," ujarnya.