LHOKSUKON, KOMPAS — Sebanyak 12 desa di Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara, Aceh, dari Sabtu (20/5) hingga Minggu terendam banjir. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Keuretoe setelah mendapatkan air dari Bener Meriah.
Dua belas desa yang terendam banjir adalah Alue Ntok, Teungoh Seulemak, Tumpok Barat, Meunasah Meuria, Hagu, Alue Tho, Lawang, Siren, Tanjong Tgk Kari, Cibrek, Tanjong Haji Muda, dan Pante Pirak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara Munawar, Minggu, mengatakan, ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Namun, hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi. Banjir juga menyebabkan aktivitas dua Madrasah Tsanawiyah (MTs) Matangkuli dan SDN 6 Matangkuli terganggu.
“Tim sudah turun ke lokasi untuk memonitor kondisi. Kami bersiaga jika air terus naik, warga segera dievakuasi. Peralatan juga sudah kami siagakan,” kata Munawar.
Kepala Desa Hagu Muhammad Nasir mengatakan, sungai meluap karena tidak ada tanggul penahan air. Setiap debit air naik kerap meluap ke permukiman. Ini merupakan banjir kelima dalam tahun ini. Nasir berharap, pemerintah membangun tanggul sungai agar banjir dapat diatasi.