BANJARMASIN, KOMPAS – Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kembali menggelar Pasar Wadai Ramadhan yang menyediakan berbagai makanan dan minuman untuk keperluan berbuka puasa. Acara tahunan yang berlangsung selama satu bulan penuh itu menjadi ajang wisata kuliner dan pelestarian kuliner khas Banjar.
”Pasar Wadai Ramadhan sudah menjadi agenda pariwisata. Dengan adanya acara ini, kami berharap banyak pengunjung datang sehingga bisa mendongkrak perekonomian di Banjarmasin,” kata Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina pada acara pembukaan Pasar Wadai Ramadhan 1438 H di Banjarmasin, Sabtu (27/5) sore.
Pasar Wadai Ramadhan digelar di sepanjang Jalan RE Martadinata, depan Balai Kota Banjarmasin. Lebih dari 200 stan meramaikan kegiatan Pasar Wadai Ramadhan tahun ini. Sebagian besar merupakan stan makanan dan minuman.
Begitu dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, pengunjung langsung memadati lokasi pasar wadai. Meskipun hujan, pengunjung tetap antusias berburu aneka jajanan untuk berbuka puasa.
Menurut Ibnu Sina, pasar wadai yang digelar sejak puluhan tahun lalu itu sudah menjadi satu kesatuan dengan momen bulan suci Ramadhan. Di pasar wadai, orang bisa menemukan wadai atau kue khas bulan suci Ramadhan.
”Wadai khas Ramadhan itu tidak akan ditemukan pada bulan-bulan biasa. Di pasar wadai, kita bisa menemukan 41 macam wadai khas Banjar,” ujarnya.
Wadai atau kue khas Banjar khusus bulan suci Ramadhan yang bisa ditemukan di pasar wadai antara lain amparan tatak pisang, amparan tatak sagu, putri selat, bingka barandam, sari muka hijau, sari muka lakatan, petah, dan ipau.
Sahbirin Noor mengapresiasi kegiatan Pasar Wadai Ramadhan yang setiap tahun digelar Pemkot Banjarmasin. ”Saya berharap pasar wadai ini bisa terus diadakan dan para pedagangnya selalu menjaga kualitas makanan dan minuman yang dijual,” katanya.
Hidayah (50), salah seorang penjual kue di pasar wadai, mengatakan, keberadaan pasar wadai juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di samping membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan untuk berbuka puasa.
”Saya setiap tahun berjualan di pasar wadai. Hasilnya cukup lumayan. Dalam sehari keuntungan saya rata-rata Rp 200.000,” ujarnya.