SEMARANG, KOMPAS — Warga dari berbagai komunitas dan lintas agama berkumpul untuk merayakan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni di Tugu Muda, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/6). Meski hujan rintik, mereka menyanyikan lagu ”Indonesia Raya” sebagai pembuka acara yang bertema ”Ngabuburit Kabangsaan Guyub Rukun Handarbeni”. Sejumlah tokoh lintas agama hadir, antara lain Gus Ubaidillah, Kardinal Julius Darmaatmadja, dan Romo Budi Pr.
Gus Ubaidillah dalam kesempatan itu membawakan sebuah puisi tentang kebangsaan dan keberagaman masyarakat Indonesia. Gus Ubai menyampaikan, kondisi berbangsa saat ini menghadapi tantangan untuk menyatukan kembali segala perbedaan dan pandangan. ”Momentum ini bisa menjadi refleksi tentang keberagaman dalam berbangsa,” ujarnya.
Kardinal Julius Darmaatmadja menjelaskan, acara sore tersebut untuk mendoakan perjuangan dalam menghayati Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. ”Nilai-nilai Pancasila sebagai kehidupan bersama sehingga harus dipertahankan terus-menerus,” kata Kardinal.
Dalam acara itu, sejumlah komunitas menampilkan kesenian daerah dengan membawa sejumlah bendera Merah Putih. Salah satu pengusaha Semarang, yang juga Ketua Kopi Semawis Pecinan Semarang, Haryanto Halim, mengatakan, setiap warga negara memang harus memahami ke-Indonesia-annya.
Menurut dia, dalam kondisi sekarang ini, warga harus hafal lagu ”Indonesia Raya” dan Pancasila untuk mengembalikan rasa nasionalisme dan rasa cinta Tanah Air.