logo Kompas.id
NusantaraMadura Mulai Dikembangkan
Iklan

Madura Mulai Dikembangkan

Oleh
· 3 menit baca

SURABAYA, KOMPASSekitar 500 obyek wisata tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Andalannya tidak lagi Gunung Bromo, kawah Ijen, pantai di Banyuwangi dan Pacitan, serta keindaham alam Malang dan Batu. Obyek wisata di Pulau Madura, seperti Gili Labak, Gili Iyang, dan Gili Genting, pun mulai dikembangkan.Tempat-tempat wisata itu, menurut Gubernur Jawa Timur Soekarwo, memiliki keunggulan dan keistimewaan masing-masing. Pariwisata Jatim sangat bisa menjadi destinasi wisata dunia. Untuk itu, Pemerintah Provinsi merasa perlu membuat Rancangan Peraturan Daerah (raperda) tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Jawa Timur 2017-2032. Soekarwo mengungkapkan hal itu saat membacakan nota penjelasan Gubernur Jatim terhadap raperda terkait Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Jawa Timur 2017-2032 di Gedung DPRD, Surabaya Jumat (2/6). "Pariwisata kini menjadi lokomotif pembangunan ekonomi di banyak negara karena memberikan devisa besar dari banyaknya wisatawan yang berkunjung dan berbelanja," kata Soekarwo. Banyak bidang yang bisa digerakkan dari sektor pariwisata. Karena itu, jika pariwisata dikembangkan, otomatis ekonomi di wilayah itu terdongkrak.Sebagai gambaran, pada tahun 2017, Jatim menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 625.000 orang. Jumlah itu naik sekitar 2 persen dari tahun 2016 yang mencapai 618.000 orang. Dengan demikian, kata Soekarwo, sektor pariwisata bisa berkembang menjadi industri besar dan menjadi sarana untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Dengan banyak tempat wisata yang ditunjang sumber daya alam, Jatim bisa menjadi kekuatan pariwisata.Menurut pengamat ekonomi Kresnayana Yahya, obyek wisata di Jatim menarik. Setiap daerah juga terus berusaha membenahi infrastruktur di daerah wisata. "Kelemahan pengembangan wisata di provinsi adalah daerah jalan sendiri dan mengembangkan destinasi di daerah tanpa membangun jaringan dengan daerah sekitarnya," katanya.Sementara itu, dalam upaya memenuhi target 2 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019, Pemprov Jawa Tengah terus menggeliatkan acara turisme. Cara itu dinilai ampuh menarik wisatawan ketimbang hanya berharap pada obyek wisata yang sudah ada.Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jateng Trenggono, di Semarang, Jumat, mengatakan, selain menggelar acara sendiri, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan komunitas di sejumlah daerah di Jateng. Dalam hal itu, Pemprov Jateng mendukung dalam hal publikasi dan promosi.Trenggono menambahkan, sepanjang 2017, total sekitar 200 acara digelar di Jateng. Jumlah acara itu meningkat 25 persen dibandingkan tahun lalu. Danau TobaDari Medan dilaporkan, enam investor dalam dan luar negeri menyatakan minatnya membangun hotel berbintang lima di Kawasan Otorita Danau Toba, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Para investor ditargetkan akan menandatangani kontrak dengan Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba pada awal 2018.Direktur Utama Badan Otorita Pegelola Kawasan Pariwisata Danau Toba Arie Prasetyo menyampaikan hal itu pada seminar yang diselenggarakan Gerakan Mahasiswa Kristen indonesia bertajuk "Pemetaan Potensi Kawasan Agrowisata Danau Toba", di Universitas Sumatera Utara, Medan, Jumat. "Kawasan Otorita Danau Toba semakin menarik bagi investor karena infrastruktur menuju Danau Toba semakin baik," katanya. (eta/dit/nsa)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000