logo Kompas.id
NusantaraPemprov Sulteng Hitung...
Iklan

Pemprov Sulteng Hitung Kerugian

Oleh
· 2 menit baca

PALU, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Poso mulai menghitung kerugian akibat gempa berkekuatan M 6,6 di Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso. Pemerintah memastikan akan merekonstruksi kerusakan akibat gempa itu."Tim diberi waktu paling lambat akhir bulan ini untuk menghitung," ujar Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, di Palu, Sulteng, Jumat (2/6).Gempa mengguncang wilayah Lore Utara dengan episentrum di sekitar Desa Wuasa pada Senin (29/5). Gempa dipicu aktivitas sesar aktif Palolo Graben. Gempa itu melukai 4 warga dan merusak sekitar 200 rumah tinggal, 25 rumah ibadah, dan 1 pos kesehatan yang tersebar di Desa Sedoa, Watumeta, Alitupu, dan Wuasa.Gempa juga menyebabkan bangunan SD Negeri Sedoa rusak parah. Dinding dan sekat lima ruangan kelas ambruk. Kegiatan belajar-mengajar hingga Jumat belum bisa diselenggarakan. Tercatat pula 14 titik di jalan poros Palu-Lembah Napu retak-retak, tetapi masih bisa dilalui.Longki mengatakan, dia akan meminta bantuan pemerintah pusat untuk merekonstruksi bangunan dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa. Pihaknya meminta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan kementerian terkait, salah satunya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, untuk perbaikan jalan. Intinya pemerintah bertanggung jawab atas pemulihan kembali wilayah yang dikenal dengan sebutan Lembah Napu itu.Terkait dengan konstruksi bangunan di Lembah Napu atau daerah rawan gempa lainnya, anggota DPRD Sulteng, Sony Tandra, meminta pemangku kepentingan menyosialisasikan kepada masyarakat. Langkah ini penting agar masyarakat membangun rumah atau bangunan lain yang tahan gempa. "Konstruksi tahan gempa, misalnya, tulangan berupa besi harus tebal dan banyak. Ini menguatkan beton," katanya.Kerusakan bangunan di Lembah Napu terjadi karena tak mengakomodasi faktor kerentanan wilayah itu terhadap gempa. Kebanyakan rumah yang rusak, misalnya dinding roboh, karena konstruksinya tidak kuat.Hingga kemarin, warga masih tetap bertahan di tenda pengungsian. Mereka masih enggan kembali ke rumah karena khawatir ada gempa susulan. Warga pun masih takut berkebun. Gempa susulan hingga kemarin memang masih terjadi. (vdl)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000