Polda Papua Luncurkan Program Polisi Sahabat Sekolah

Kompas/Fabio Costa

Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar saat meluncurkan Program Polisi Sahabat Sekolah di Jayapura, Sabtu (3/6).

JAYAPURA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Papua secara resmi meluncurkan Program Polisi Sahabat Sekolah pada Sabtu (3/6) bertempat di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Jayapura.

Program ini berupa kerja sama antara polisi dan pihak sekolah untuk mencegah pelajar di tingkat SMA terlibat penyalahgunaan obat-obatan terlarang, kejahatan seksual, budaya kekerasan, dan minuman keras.

Kepala Polda Papua Irjen Boy Rafli Amar saat ditemui di SMA 4 Jayapura mengatakan, Program Polisi Sahabat Sekolah terselenggara di 28 kabupaten dan satu kota di Provinsi Papua.

”Program ini berupa kegiatan dialog interaktif antara polisi dari tingkat polres hingga polsek dan pelajar di sekolah. Dalam dialog itu, kami memberikan sosialisasi tentang tindakan hukum bagi seseorang yang terlibat dalam perbuatan pidana, seperti pemakaian dan peredaran narkoba,” ujar Boy.

Mantan Kepala Divisi Humas Polri ini juga menuturkan, pihaknya juga memberikan materi tentang bahaya penyebaran konten pornografi melalui jaringan internet.

”Kami akan menggandeng instansi dinas pendidikan untuk menyukseskan program ini. Kami berharap Polisi Sahabat Sekolah bisa menumbuhkan budaya dialog atau berdiskusi tentang masalah sosial di kalangan pelajar di Papua,” lanjut Boy.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura I Wayan Mudiyasa menilai, Program Polisi Sahabat Sekolah berperan penting untuk menanam fondasi bagi pelajar guna memerangi peredaran minuman keras, narkoba, dan kejahatan seksual. Apalagi, Kota Jayapura rawan terjadi peredaran dari negara Papua Niugini.

”Setiap Sabtu, di sekolah, para pelajar selalu mengisinya dengan kegiatan ekstrakurikuler. Karena itu, kami akan memasukkan kegiatan Program Polisi Sahabat Sekolah pada momen itu,” ucap Wayan.

Diketahui sebelumnya, Polda Papua di bawah kepemimpinan Irjen Paulus Waterpauw telah menyelenggarakan Program Polisi Pi Ajar sejak tahun 2016 hingga saat ini.

Dalam program ini, 600 anggota polisi diterjunkan sebagai tenaga pengajar di puluhan sekolah di jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK yang tersebar di 23 kabupaten di Provinsi Papua.