logo Kompas.id
NusantaraSelama 2017, 13 Bandar Tewas...
Iklan

Selama 2017, 13 Bandar Tewas Ditembak

Oleh
· 2 menit baca

MEDAN, KOMPAS — Kepolisian Daerah Sumatera Utara selama tahun 2017 menembak 13 bandar narkoba yang melakukan perlawanan kepada polisi saat ditangkap. Dua pelaku terakhir ditembak di Jalan Tol Tanjung Mulia, Medan. Satu pelaku diketahui mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka Panglima Mahdi. Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel, Minggu (4/6), di depan kamar jenazah RS Bhayangkara, Medan, mengatakan, pihaknya konsisten melakukan upaya pemberantasan narkoba. Pelaku mengendarai mobil Honda Jazz BK 38 DI dari Besitang, Langkat, Sumut, menuju Medan, Sabtu siang. Setelah diikuti, pelaku digerebek di Tol Tanjung Mulia, Medan, sekitar pukul 18.30. Dua dari tiga pelaku di dalam mobil melakukan perlawanan sehingga dua pelaku ditembak hingga tewas. Kedua pelaku itu adalah Mahdi alias Panglima Mahdi dan Zahri S. Sementara pelaku yang dapat ditangkap adalah Ridwan. ketiganya warga Aceh. Dari tangan mereka, polisi menemukan 5 kilogram sabu-sabu yang dibungkus dalam kemasan teh berwarna hijau. Polisi juga menyita satu senjata api jenis gas gun berpeluru tajam. Saat kemasan teh hijau itu dibuka di depan wartawan dan diperiksa dengan cairan kimia, larutan berubah menjadi coklat dan mengeluarkan asap. Terbukti bahwa serbuk itu metaphitamine. Para tersangka sudah diintai polisi 20 hari. "Kami mendapat laporan adanya pengiriman narkoba dengan mobil. Kami intai pelaku sampai akhirnya kami mengikuti dari Langkat hingga Tol Tanjung Mulia," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Komisaris Besar Edy Iswanto. Selain penangkapan itu, pada 6 Mei polisi juga berhasil menangkap empat pengedar narkoba dengan temuan barang bukti 9,94 kilogram sabu. Keempat pelaku itu adalah Mursalim, Abdul Jalil, Sulfan, dan Zulkifli alias Dun. Mereka dapat ditangkap polisi di sebuah rumah di Jalan Lukman Hakim, Tanjungsari, Medan Sunggal. Polisi juga menyita satu mobil Honda Odyssey warna hitam BK 1414 AB dan Kijang Innova abu-abu BK 1258 ZM. Menurut Edy, narkoba itu dipesan dari Malaysia lalu dibawa ke Medan melalui jalur laut dan mendarat di Belawan. Polisi sudah menyelidiki kegiatan para pelaku selama dua bulan. Dun yang membawa dari Malaysia ke Belawan, kemudian dibawa ke Abdul Jalil, lalu ke Sulfan, baru ke Mursalim. Setelah barang tiba di Mursalim, para pelaku ditangkap. Polisi masih melakukan pencarian pada satu bandar utama, yakni SS. (WSI)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000