logo Kompas.id
NusantaraPerang Tarif di Bali...
Iklan

Perang Tarif di Bali Mengkhawatirkan

Oleh
· 2 menit baca

DENPASAR, KOMPAS — Badan Promosi Pariwisata Daerah Bali dan Pemerintah Provinsi Bali mulai khawatir dengan perang tarif hotel di Pulau Bali yang tidak lagi sehat. Ini diindikasikan dengan semakin banyaknya hotel berbintang menurunkan tarif kamar.Bahkan, tarif hotel bintang tiga mulai setara dengan tarif hotel melati, yakni di bawah harga Rp 300.000 per kamar per malam. Jika ini terus berlangsung, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali dan pemprov memperkirakan pariwisata Bali tak lagi elegan dan berkualitas. Kepala BPPD Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Denpasar, Senin (5/6), mengatakan, kekhawatiran itu berlangsung sejak tiga tahun lalu. "Tidak hanya persoalan turunnya kualitas pariwisata, dari kacamata ekonomi ini juga menjadi bersaing tidak sehat," katanya.Oleh karena itu, ia mengusulkan kepada Pemprov Bali agar menengahi persoalan ini melalui upaya standardisasi. Perang tarif ini harus ditengahi agar tidak makin parah dan kacau balau. Standardisasi hotel selama ini, lanjut dia, masih berupa pemberian predikat bintang berdasarkan jumlah kamar dan kualitas hotel. Belum ada standardisasi harga untuk mempermudah pengawasan dan mencegah kerancuan harga hotel berbintang, hanya karena ingin mengejar tingginya okupansi.Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam siaran pers kemarin mendorong untuk ditetapkannya payung hukum yang jelas terkait dengan standardisasi tarif kamar hotel. Dengan membuat payung hukum, tarif minimum dapat digunakan sebagai patokan penetapan harga.Ia mengajak semua komponen dan akademisi menyiapkan kajian untuk hal ini. Selain payung hukum, ia juga meminta adanya sanksi dan agar dicantumkan.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, jumlah hotel berbintang di provinsi itu tercatat 281 hotel di Bali. Terbanyak adalah 89 hotel dengan predikat bintang tiga. Lari wisataMasih terkait dengan pariwisata, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Bulukumba gencar mempromosikan kawasan pantai untuk menggaet wisatawan, salah satunya dengan menggelar lari wisata. Selain mempromosikan kawasan pantai yang sudah terkenal seperti Pantai Bira dan Pantai Bara, lari wisata menjadi ajang mempromosikan pantai baru dan kawasan wisata lain.Awal Juli ini, lari wisata bertajuk "Bira Beach Run" kembali digelar di kawasan pantai Bulukumba. Lari wisata itu akan menempuh jarak 10 kilometer, dengan rute melalui obyek-obyek wisata pantai serta kawasan wisata alam dan budaya lainnya."Kami berharap lari wisata menjadi ajang mempromosikan keindahan pantai di Bulukumba. Selama ini orang hanya mengenal Pantai Bira atau Pantai Bara. Kami berharap kawasan wisata pantai lain, termasuk wisata budaya, akan turut dikenal," kata Kepala Dinas Pariwisata Bulukumba Ali Saleng, Senin. (ays/ren)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000