Elpiji 3 Kg di Aceh Rp 30.000 Per Tabung
BANDA ACEH, KOMPAS — Harga elpiji tabung 3 kilogram di Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, serta Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, bergerak naik. Di Banda Aceh dan Aceh Besar harga elpiji di tingkat eceran mencapai Rp 30.000 per tabung. Harga itu hampir dua kali lipat dari harga eceran tertinggi di tingkat pangkalan, yakni Rp 16.000. Sementara di Palangkaraya harga elpiji Rp 25.000-Rp 26.000 per tabung meskipun HET di kota itu Rp 17.500. Berdasarkan pantauan pada Rabu (7/6) di beberapa pedagang eceran di Lampineung, Lampaseh, dan Ulee Kareng di Banda Aceh serta Ingin Jaya di Aceh Besar, harga jual elpiji bersubsidi itu Rp 25.000-Rp 30.000 per tabung. Pedagang mendapatkan pasokan dari oknum di pangkalan.Amir, pedagang eceran di Ulee Kareng, mengatakan, dirinya membeli elpiji dari agen. Namun, dia enggan menyebutkan lokasi pembelian. "Sering tidak ada barang karena banyak yang minta," kata Amir. Dia membeli Rp 28.000 per tabung, lalu dijual kembali dengan harga Rp 30.000. Meskipun mahal, elpiji 3 kilogram laku karena warga membutuhkan sebagaimana dikatakan Nazar Ahadi (27), warga Ulee Kareng Marketing Branch Manager Pertamina Aceh Gunawan Wibisono membenarkan banyak pedagang eceran yang menjual elpiji 3 kg jauh di atas HET pangkalan. Ia menduga ada pangkalan yang bermain dengan cara menjual elpiji ke eceran untuk meraup untung lebih banyak."Kewenangan kami hanya pada tingkat pangkalan. Apabila ada pangkalan yang terbukti bermain, langsung kami tindak. Sanksi paling berat pemutusan kerja sama," kata Gunawan. "Tim satgas pangan, kan, sudah dibuat. Tim ini sudah menyegel satu pangkalan yang izinnya kedaluwarsa. Selain itu, mereka juga menjualnya terlampau mahal," ujarnya Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Palangkaraya Aratuni Djaban, Rabu, menyatakan, tim satgas pangan sudah menyegel satu pangkalan yang izinnya kedaluwarsa. Agen itu pun menjual elpiji dengan harga mahal. (AIN/IDO)
