logo Kompas.id
NusantaraJejak Pecinan di Kota Santri
Iklan

Jejak Pecinan di Kota Santri

Oleh
Irma Tambunan
· 4 menit baca
Masyarakat keturunan Arab, China, dan Melayu hidup berdampingan di kawasan Seberang Kota Jambi selama lebih dari tiga abad. Di kawasan yang identik sebagai kota santri ini tumbuh pula perkampungan pecinan. Tampak warga keturunan Tionghoa dan Melayu bersenda gurau di Kelurahan Ulu Gedong, Kota Jambi, Jumat (2/6).
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Masyarakat keturunan Arab, China, dan Melayu hidup berdampingan di kawasan Seberang Kota Jambi selama lebih dari tiga abad. Di kawasan yang identik sebagai kota santri ini tumbuh pula perkampungan pecinan. Tampak warga keturunan Tionghoa dan Melayu bersenda gurau di Kelurahan Ulu Gedong, Kota Jambi, Jumat (2/6).

Jejak akulturasi terasa begitu lekat di sana, khususnya pada bulan Ramadhan. Menjelang waktu berbuka puasa, hampir semua warga berkumpul di sepanjang jalan di tepi Sungai Batanghari untuk menikmati hidangan berbuka.

Puncaknya adalah pada hari Idul Fitri. Selepas shalat Id, semua warga berkumpul di masjid dan surau terdekat dengan membawa beragam jenis makanan dari rumah masing-masing. Di sana mereka kembali bersilaturahim dan makan bersama.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000