logo Kompas.id
NusantaraBudayawan Menilai Belum Jadi...
Iklan

Budayawan Menilai Belum Jadi Rujukan Edukasi

Oleh
· 2 menit baca

UBUD, KOMPAS — Budayawan Bali dan tokoh pendidikan menilai, museum belum menjadi referensi serta rujukan edukasi, khususnya bagi usia sekolah dasar. Museum masih dicitrakan sebagai ruang untuk menempatkan barang-barang sejarah dan ditampilkan kurang menarik.Menurut mereka, museum mampu lebih dari sekadar sebagai tempat menaruh barang bersejarah. Museum bisa berperan sebagai perpustakaan hingga laboratorium kehidupan dan budaya."Indonesia memiliki puluhan museum. Tetapi, isi museum jauh dari harapan sebagai tempat edukasi, terutama untuk kalangan anak-anak dan generasi muda. Kesadaran membangun museum yang lebih menarik dengan visi misi pendidikan perlu dibenahi," kata tokoh pendidikan yang juga mantan Menteri Pendidikan Nasional (1993-1998) Prof Dr Ing Wardiman Djojonegoro di perayaan 21 tahun Museum ARMA, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (9/6) malam.Ia menambahkan, beberapa museum di Bali, termasuk Museum ARMA, bisa menjadi contoh bagaimana museum itu hidup. Hidup museum tak harus ditentukan dari barang yang terpajang di dalamnya, tetapi bagaimana museum memberikan arti bagi siapa pun yang terlibat dan pengunjungnya.Museum ARMA yang dibangun 21 tahun lalu memiliki konsep living museum. Artinya, museum ini sengaja didirikan oleh Anak Agung Gede Rai (Gung Rai) yang menyatu dengan kehidupan dan kebudayaan masyarakat sekitarnya. Siapa pun yang berkunjung tak hanya menikmati seni lukis, patung, atau barang-barang yang terpanjang. Pengunjung dapat melihat langsung panggung kehidupan masyarakat Ubud sebagai masyarakat Bali mulai dari budaya sampai adat istiadatnya.Budayawan Jean Couteau dan Pande Wayan Suteja Neka sepakat, kesadaran masyarakat luas mengenai museum harus dibangun terus. Keberadaan museum perlu didorong sebagai tempat pelestarian budaya, sastra, serta pendidikan. Jean menekankan agar museum tak lagi dicitrakan untuk tempat terkait kebendaan saja. Budaya manusia di sekitarnya pun menjadi bagian dari museum itu. (ays)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000