logo Kompas.id
NusantaraPerajin Garap Pasar Indonesia ...
Iklan

Perajin Garap Pasar Indonesia Timur

Oleh
· 3 menit baca

SIDOARJO, KOMPAS — Setelah bangkit dari keterpurukan akibat terdampak lumpur Lapindo, perajin tas dan koper di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, berupaya memperluas pasar. Salah satunya menggarap sejumlah wilayah di Indonesia timur yang pangsa pasarnya besar. Ketua Koperasi Industri Tas dan Koper Tanggulangin (Intako) Ainur Rofiq mengatakan, tahun ini para perajin fokus menggarap sejumlah provinsi di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Mereka melakukan penjajakan pasar tahun lalu. Hasilnya menggembirakan."Tahun lalu, perajin mendapat pesanan hingga 21.500 tas dari Provinsi Kalimantan Selatan. Perajin juga mengirim ke Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 2.000 tas selama setahun," kata Ainur Rofiq, Jumat (9/6).Tahun ini perajin mulai menggarap pasar ritel, tradisional, maupun modern. Mereka menggandeng pengelola ritel modern di sejumlah daerah di Indonesia timur. Mereka mendapat fasilitas berupa tempat memamerkan produk di pusat perbelanjaan agar lebih dikenal warga lokal.Dengan intensif menggarap pasar, perajin berharap tahun ini mendapat lebih banyak pesanan. Potensi pasar di sana besar karena ekonomi masyarakat tumbuh seiring menggeliatnya industri tambang dan perkebunan.Jumlah perajin industri tas dan koper di Tanggulangin diperkirakan sekitar 400 unit usaha. Sebanyak 298 unit usaha tergabung dalam Koperasi Intako. Namun, baru sekitar 120 perajin yang produktif dengan kapasitas 2.000 tas berbahan sintetis dan 200 tas kulit per minggu.Para perajin ini memproduksi tas, koper, sepatu, ikat pinggang, jaket, dan dompet dari bahan kulit asli dan sintetis sesuai permintaan pasar. Sebagian besar perajin di Tanggulangin mampu memproduksi barang berbahan kulit karena mereka memiliki keahlian turun-temurun dan mengenal kerajinan sejak kecil. Namun, kebanyakan mereka memproduksi tas kulit sintetis karena modalnya lebih terjangkau. Sabdi, salah seorang perajin, memberikan gambaran. Untuk memproduksi satu tas kulit membutuhkan 10-15 lembar bahan kulit dengan harga Rp 50.000 per lembar. Proses pengerjaan dengan bahan kulit harus hati-hati. Apabila cacat, sulit diperbaiki dan meninggalkan bekas. Karena itu, harga tas kulit asli cukup mahal.Ubah strategiPemilik usaha Anvi Jaya, Yahya, menyatakan, perajin Tanggulangin saat ini mengubah strategi pemasaran. Jika sebelumnya mereka mengandalkan pembeli yang datang ke gerai, sekarang para perajin yang mendatangi konsumen. Perajin menggandeng tenaga penjualan untuk memasarkan produk dari satu kota ke kota lain. "Dulu saya buka gerai di pinggir jalan raya. Biaya sewanya mahal dan pembeli hanya dari warga sekitar. Sekarang pakai tenaga pemasaran, produk langsung bisa merambah seluruh Pulau Jawa, bahkan mulai dikenal di wilayah Indonesia timur," kata Yahya. Anvi Jaya mempekerjakan 55 karyawan, termasuk tenaga penjualan, dan memproduksi 240 tas wanita berbahan kulit sintetis per minggu. Tas-tas itu dibanderol Rp 90.000 hingga Rp 130.000 per tas sehingga terjangkau oleh masyarakat luas. Umumnya, penjualan tas mencapai puncak saat menjelang Lebaran dan setelahnya. Omzet penjualan naik dua kali lipat dibandingkan hari normal. (NIK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000