Sakit, Penumpang KA Argo Lawu Dievakuasi di Cikampek
Oleh
Megandika Wicaksono
·2 menit baca
Seorang penumpang KA Argo Lawu menderita sesak napas dalam perjalanan dari Purwokerto-Jakarta, Minggu (11/6).
CIKAMPEK, KOMPAS — Untung (75), penumpang Kereta Api Argo Lawu dengan rute Solo Balapan-Gambir, menderita sesak napas di dalam perjalanan. Karena kondisi gawat darurat, penumpang tersebut dievakuasi dengan diturunkan di Stasiun Cikampek, Jawa Barat, untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.
”Bapak sering sesak napas, tetapi biasanya setelah diuap bisa normal lagi,” kata Ratna Kumala (69), istri Untung, Minggu (11/6) di dalam kereta.
Ratna menyampaikan, suaminya menderita sakit paru-paru karena dahulu sering merokok. Karena sakit itu, Untung selalu membawa tabung oksigen ke mana pun pergi. Meski sudah mengenakan oksigen di dalam kereta, kondisinya tidak membaik. Bahkan, kesadarannya justru melemah sehingga Ratna pun memohon bantuan.
Untung dan Ratna merupakan warga Cilacap, Jawa Tengah. Mereka naik kereta dari Stasiun Purwokerto menuju Jakarta untuk menengok anaknya. ”Biasanya naik pesawat, tetapi kali ini Bapak ingin naik kereta,” ujar Ratna yang duduk di Kursi 8A dan 8B di Gerbong 4 bersama suaminya.
Jeni Kartika (24), penumpang yang juga duduk di Gerbong 4 dan baru saja menyelesaikan pendidikan keperawatan di Medan, Sumatera Utara, mengatakan, pupil mata Untung melebar dan detak nadinya melemah. ”Pupilnya melebar artinya menandakan gejala gawat darurat. Tadi nadinya terasa melemah. Saya tidak membawa peralatan dan juga di kereta terasa goyang jadi sulit merasakan nadinya,” kata Jeni yang duduk di Kursi 10A.
Kondektur Pemimpin Kereta Argo Lawu Bondan Agustinus mengatakan, pihaknya menerima laporan ada pasien yang sakit dari sejumlah penumpang sekitar pukul 14.30 di daerah Pringkasap atau sekitar 40 menit menjelang Stasiun Cikampek. Karena memerlukan tenaga medis, Bondan pun memberikan pengumuman di kereta bahwa siapa pun penumpang yang memiliki kemampuan medis dimohon menuju kereta makan.
”Setelah memberi pengumuman. Saya melaporkan peristiwa ini kepada pengendali kereta di Jakarta agar menghentikan kereta di stasiun terdekat dan berkoordinasi dengan petugas stasiun untuk menyiapkan ambulans,” kata Bondan.
Sekitar pukul 15.15, kereta yang membawa 235 penumpang itu pun berhenti di Stasiun Cikampek. Untung kemudian diangkat sejumlah penumpang dan diterima petugas stasiun yang siap dengan tandu. Pramugari dan pramugara kereta, yaitu Irda Heni Pratiwi, Putri Agustina, Retno Anisa, dan Aji Candra, pun turut sigap membantu membawakan tas koper bawaan penumpang itu. Setelah dievakuasi, kereta kembali berangkat menuju Gambir, Jakarta.