logo Kompas.id
NusantaraPerambah dan Petani...
Iklan

Perambah dan Petani Kucing-kucingan

Oleh
· 2 menit baca

PEKANBARU, KOMPAS — Dalam dua hari terakhir, sejumlah titik api membakar beberapa kawasan hutan di Taman Nasional Tesso Nilo dan perladangan penduduk di wilayah Riau. Perambah dan petani melakukan cara kucing-kucingan, mencoba memanfaatkan kelengahan Satuan Tugas Siaga Bencana Asap Riau yang bertekad membebaskan Riau dari asap. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger saat dihubungi di Pekanbaru, Senin (12/6), mengungkapkan, perambahan di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) belum berhenti. Lebih dari 40 hektar kawasan hutan konservasi itu di Kecamatan Langgam, Pelalawan, sudah terbuka dan masih baru. Sekitar 25 hektar di antaranya sudah dibakar dan siap ditanami kelapa sawit. "Dari pantauan udara, kawasan yang terbuka di TNTN itu tidak berada dalam satu hamparan. Luas lahan yang terbuka bervariasi, mulai dari 1 hektar sampai 5 hektar. Perambah sekarang cukup cerdik. Mereka membakar lahan sedikit-sedikit sehingga asapnya tidak terlalu kelihatan dari jauh dan titik panasnya tidak terpantau satelit," kata Edwar.TNTN adalah kawasan konservasi gajah dan satwa langka di Riau yang kritis. Dari luas total 83.000 hektar areal TNTN, diperkirakan 70.000 hektar telah dirambah atau beralih fungsi menjadi tanaman kelapa sawit. Edwar menambahkan, di Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, tim udara juga menemukan hamparan yang sudah terbuka di tengah rerimbunan pepohonan. Lahan itu diperkirakan dibuka dengan menggunakan alat berat. Tumpukan kayu di areal itu sudah tertata rapi."Tim patroli udara menemukan lokasi itu ketika kayu baru terbakar di salah satu tumpukan. Kami langsung melakukan water bombing. Setelah 18 kali, api dapat dipadamkan. Namun, tim darat dari Polres Kuantan Singging mengalami kesulitan mencari lokasi dari darat karena aksesnya sangat sulit dan asap yang menjadi penanda arah sudah tidak ada," kata Edwar. Menurut dia, tindakan kucing-kucingan pembakar lahan menyebabkan kerja satgas menjadi lebih sulit. Pada Senin pagi, berdasarkan laporan satelit Modis Aqua Terra yang dirilis BMKG, tidak ada titik panas di Riau. Namun, dengan pengamatan satelit lain, terdapat tiga titik panas di Pelalawan, Indragiri Hilir, dan Indragiri Hulu. Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru Mayor Rizwar menambahkan, pada Senin siang satgas udara menerbangkan helikopter Sikorsky untuk memadamkan kebakaran di lokasi Pulau Mendol, Pelalawan. "Helikopter Bolco juga sudah diterbangkan untuk patroli di Pulau Muda, Pelalawan, Indragiri Hilir, dan Indragiri Hulu," kata Rizwar. (SAH)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000