logo Kompas.id
NusantaraBerantas Premanisme di Sumsel
Iklan

Berantas Premanisme di Sumsel

Oleh
· 2 menit baca

PALEMBANG, KOMPAS — Memasuki masa arus mudik yang diprediksi H-10 hingga H+10 Idul Fitri 1438 Hijriah, Kepolisian Daerah Sumatera Selatan melalui Direktorat Lalu Lintas fokus memberantas premanisme guna kenyamanan pemudik. Aksi premanisme rawan terjadi di jalan lintas Sumatera di kawasan Sumatera Selatan, terutama di wilayah perbatasan Sumatera Selatan dan Jambi serta Sumatera Selatan dan Lampung. Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel Komisaris Besar Raden Slamet Santoso seusai upacara Gelar Pasukan Kesiapan Angkutan Lebaran 2017, di Palembang, Rabu (14/6), mengatakan, pihaknya fokus terhadap tiga hal selama masa arus mudik. Tiga hal itu adalah pemberantasan premanisme, kecelakaan, dan kemacetan. Pemberantasan premanisme menjadi fokus utama.Aksi premanisme paling banyak terjadi di Jalan Lintas Timur (Jalintim), terutama di kawasan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, di kawasan perbatasan Sumsel dan Jambi. Lokasi rawan lain adalah di kawasan Pematang Panggang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, di perbatasan Sumsel dan Lampung. Di dua lokasi itu, aksi premanisme yang sering terjadi adalah pemerasan atau pungutan liar terhadap sopir kendaraan umum. Selain itu, tak jarang juga terjadi perampokan terhadap kendaraan umum dan pribadi. "Aksi seperti ini terjadi tidak mengenal waktu, bisa terjadi pagi, siang, sore, ataupun malam hari," ujarnya. Demi kelancaran arus mudik dan keamanan pemudik, ujar Raden, pihaknya akan meningkatkan patroli dan pengawasan untuk memberantas premanisme. Pihaknya akan menerjunkan sedikitnya 1.400 personel gabungan Dirlantas Polda Sumsel, kepolisian resor, dan kepolisian sektor di sejumlah lokasi rawan premanisme, kecelakaan, dan kemacetan. "Kami juga akan mendirikan sejumlah posko terpadu untuk pengaduan dan istirahat pemudik," ucapnya. Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan, selain memperhatikan keamanan pemudik, dia meminta segenap instansi terkait memperhatikan kenyamanan pemudik yang menggunakan kendaraan umum. Ia meminta Dinas Perhubungan Sumsel memperhatikan kondisi pendingin udara, toilet, dan tempat duduk kendaraan umum dalam kondisi baik. Sementara itu, di Kota Yogyakarta, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kawasan wisata Malioboro diprediksi tetap menjadi destinasi favorit para wisatawan dan pemudik selama masa libur Idul Fitri. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan Malioboro, Pemerintah Kota Yogyakarta menyiagakan 80 petugas jogoboro. "Petugas jogoboro akan siaga 24 jam untuk menjaga keamanan dan kenyamanan Malioboro," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi. (HRS/DRI)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000