DENPASAR, KOMPAS — Sebagai daerah tujuan pariwisata terbaik dunia, Bali harus memiliki sistem pengamanan terbaik. Kepolisian Daerah Bali kini berupaya mewujudkan dan menjaga keamanan serta kenyamanan Bali, termasuk mencegah Bali dari ancaman kejahatan transnasional dan kejahatan terorganisasi.
Demikian ditegaskan Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Reinhard Golose dalam wawancaranya dengan Kompas TV bersama Tribun Bali, Bali FM, dan harian Kompas di Polda Bali, Denpasar, Jumat (16/5). ”Polda Bali telah membentuk satuan tugas Counter Transnational Organized Crime. Tim ini untuk membantu menjaga Bali,” ujar Golose.
Satgas penanggulangan kejahatan transnasional dan kejahatan terorganisasi (CTOC) di Polda Bali diresmikan pada Januari 2017. Gugus tugas CTOC bersama satuan kerja di Polda Bali menangani kejahatan transnasional dan kejahatan lain yang berintensitas tinggi, antara lain narkotika, penyelundupan senjata, penyelundupan manusia dan perdagangan manusia, pencucian uang, serta terorisme.
Golose menambahkan, Polda Bali juga meningkatkan kapasitas personel Polda Bali untuk mencegah dan menanggulangi kejahatan melalui dunia maya, termasuk penyebaran berita bohong, dengan menyiapkan unit siber Polda Bali. Polda Bali juga membangun sistem layanan pengaduan dalam jaringan, yakni Sistem Aplikasi Layanan Kepolisian Bali, atau disingkat Salak Bali, yang diluncurkan pertengahan Mei 2017.
”Saya mencari polisi yang menyenangi teknologi informasi untuk dididik sehingga lebih meningkat keterampilannya,” kata Golose. ”Saya juga mendidik polisi di bidang kehumasan agar kemampuan humasnya lebih baik. Ini upaya antisipasi Polda Bali terhadap perkembangan Bali,” lanjutnya.
Polda Bali, ujarnya, juga mencermati dan menanggapi dampak persoalan radikalisme, intoleransi, dan terorisme terhadap keamanan dan kenyamanan Bali. Menurut Golose, mayoritas warga Indonesia menolak radikalisme, intoleransi, dan terorisme. Namun, masih ada kelompok-kelompok kecil yang terus berusaha mengganggu rasa aman dan nyaman warga. ”Kelompok seperti itu yang sebenarnya tidak sayang dengan negaranya,” kata Golose.
Ia juga menyebutkan, dari pengawasan dan pemantauan intelijen, Bali sampai saat ini masih terjaga dan aman dari ancaman kelompok radikal, termasuk pelaku teror yang berafiliasi dengan Negara Islam di Irak dan Suriah.