logo Kompas.id
NusantaraTembok Darurat Mulai Dibangun
Iklan

Tembok Darurat Mulai Dibangun

Oleh
· 2 menit baca

JAMBI, KOMPAS — Perbaikan tembok Lembaga Permasyarakatan Kelas II Kota Jambi yang jebol akibat banjir dimulai, Kamis (15/6). Para narapidana juga dikerahkan untuk membersihkan lingkungan lapas yang masih dipenuhi lumpur. Sejak pagi, sejumlah pekerja dan napi mulai bergotong royong membangun kembali tembok yang memagari lapas. Tembok itu ambrol pada Rabu dini hari setelah hujan deras turun sepanjang malam. Luapan air tertahan karena saluran drainase tersumbat sejumlah bangunan. Derasnya air yang meluap mengakibatkan tembok setinggi 7 meter ambrol hingga sepanjang 16 meter. "Perbaikan ini sifatnya darurat. Kami harap secepatnya selesai," ujar Direktur Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sutrisman, di Jambi. Sutrisman mengimbau para napi tetap tenang. Pihaknya mengakui, kondisi lapas yang banjir sangat tidak memadai, terlebih jumlah warga binaan saat ini jauh melampaui kapasitas lapas. Kapasitas lapas hanya untuk 300 orang, tetapi dihuni lebih dari 1.200 napi. "Kami berupaya menjaga agar warga binaan tidak trauma. Mereka bisa tetap beraktivitas dan bekerja bakti membersihkan lapas," katanya. Hingga Kamis, air telah surut. Hanya di beberapa lokasi air masih tampak menggenang. Namun, pihak lapas belum membuka kesempatan keluarga napi untuk membesuk. Menurut Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Jambi Bambang Palasara, kesempatan membesuk baru dapat dibuka kembali setelah kondisi banjir telah reda dan pagar tembok selesai dibangun.Bambang mengatakan, jumlah napi yang masih belum ditemukan hingga kemarin mencapai 20 orang. Sebagaimana diketahui, 44 napi melarikan diri setelah mengetahui pagar tembok lapas ambrol pada Rabu dini hari. Dari 44 napi yang lari, 19 orang dapat ditangkap dan lima orang menyerahkan diri. Pihaknya meminta bantuan kepolisian untuk mengejar para napi yang masih buron. Bambang mengimbau para napi agar segera menyerahkan diri. Selain itu, sebanyak 25 warga binaan direlokasi ke Lapas Muara Sabak dan 12 napi ke Lapas Muara Bulian. Menurut Bambang, pemindahan itu atas permintaan napi. "Kondisi sekarang semakin tidak nyaman untuk mereka sehingga mereka minta dipindah," ujarnya. (ITA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000