JEMBRANA, KOMPAS — Truk tronton yang terlibat kecelakaan di Kilometer 121- 122, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, telah dievakuasi. Sejumlah rekan sesama sopir truk membantu evakuasi muatan semen di truk tronton tersebut.
Pemindahan muatan dilakukan di depan Kawasan Suci Kahyangan Jagat Tirta Segara Rupek, Desa Pakraman, Gilimanuk, Minggu (18/6). Sebanyak delapan orang bekerja sama memindahkan muatan semen dari truk tronton itu ke empat truk yang lebih kecil.
Pria-pria tersebut merupakan sopir truk. Mereka mengaku teman seprofesi Putu Sarga, sopir truk tronton yang terlibat kecelakaan dengan kendaraan travel.
”Sarga sampai saat ini masih diperiksa di Polres Jembrana. Kami hanya membantu agar semen-semen yang hendak dikirim Sarga dari Banyuwangi ke Denpasar datang tepat waktu. Kalau terlambat, dia bisa kena sanksi,” ujar Gede Budi Artawan, salah satu sopir truk yang membantu mengevakuasi muatan semen.
Artawan mengatakan, truk yang dikendarai Sarga membawa muatan seberat 36 ton atau sebanyak 900 zak semen. Saat itu, truk yang dikemudikan oleh Sarga berjalan sendirian atau tidak dalam rombongan.
Artawan yakin Sarga yang ditemani anak kandungnya, Kadek Ari, bukan penyebab kecelakaan. ”Kondisi jalan berkelok dan naik turun. Tidak mungkin Sarga bisa melaju kencang. Lagi pula muatannya cukup banyak,” katanya.
Menurut Artawan, truk yang dikendalikan Sarga justru menjadi korban. Kendaraan travel yang terlibat kecelakaan lebih dahulu terguling sebelum akhirnya berhenti karena menabrak truk yang dikemudikan Sarga.
Kecelakaan yang melibatkan truk tronton dan mobil travel tersebut menyebabkan delapan orang tewas dan lima lainnya luka-luka. Kedelapan jenazah dan dua korban luka saat ini sudah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing di Jember, Jawa Timur, sedangkan tiga korban luka lainnya masih menjalani perawatan di RSU Negara.