Menengok ”Rest Area” Tol Fungsional Pejagan-Gringsing
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·2 menit baca
PEJAGAN, KOMPAS — Sejak Senin (19/6) atau 6 hari sebelum Lebaran, pemerintah bersama badan usaha jalan tol Waskita Toll Road dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengoperasikan tol fungsional Pejagan-Gringsing. Banyak pihak yang kemudian menyangsikan kesiapan tol ini.
Tol sepanjang lebih dari 100 kilometer ini hanya terdiri atas jalan yang dilapisi beton serta belum ditunjang sarana dan prasarana layaknya tol. Namun, tol ini sudah dilengkapi delapan tempat istirahat (rest area). Lokasi antara satu tempat istirahat dan yang lain berjarak 15-20 kilometer.
Tempat istirahat itu terdiri atas tenda-tenda dengan luas sekitar 50 meter x 10 meter. Tempat istirahat itu masing-masing memiliki toilet portabel, mushala, tim medis, gerai ritel, rumah makan, dan tempat penjualan bensin kaleng.
Air di toilet tersedia meski karena portabel kenyamanannya kurang terasa. Terdapat pula gerai ritel yang menjual makanan kecil dan minuman.
Selain itu, terdapat juga penjualan bensin drum oleh Pertamina. Mereka menjual 10 liter bensin pertamax per kaleng/drum. Adapun harga yang dijual sama seperti harga di SPBU, yakni Rp 8.250 per liter, sehingga satu drum dijual Rp 82.500.
Bambang Baequni (40), pemudik asal Bekasi yang hendak menuju Kendal, mengatakan, keberadaan tempat istirahat sangat membantu dan melegakan. Sebab, tol itu dikelilingi sawah dan hutan sehingga sulit meminta bantuan jika ada kendala.