Ditunda, Sistem Penambahan Poin untuk Masuk SMA di Jawa Timur
Oleh
Iqbal Basyari
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur akhirnya menunda implementasi penambahan poin bagi siswa yang mengikuti pendaftaran peserta didik baru, atau PPDB, tingkat sekolah menengah atas yang memilih sekolah sesuai zonanya masing-masing. Aturan yang pada mulanya akan diterapkan saat PPDB online tingkat SMA pada 3 Juli 2017 akhirnya ditunda penerapannya hingga tahun depan.
”Setelah saya mendengarkan arahan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, pemerhati pendidikan, termasuk saran dan kritik yang masuk dalam laman media sosial pribadi saya, maka saya mengambil keputusan untuk menunda pelaksanaan sistem poin yang rencananya diterapkan pada PPDB online tahun 2017,” tutur Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rahman, Kamis (22/6), di Surabaya.
Menurut Saiful, sosialisasi untuk penerapan sistem itu terlalu pendek. Akibatnya, banyak masyarakat yang terkejut dan tidak mempersiapkan sebelumnya. ”Jika diundur, masyarakat diharapkan dapat lebih mempersiapkan diri,” ujarnya.
Sebelumnya, Saiful mengumumkan sistem poin pada Senin (19/6) atau dua minggu sebelum pelaksanaan PPDB online. Sistem ini diharapkan mendorong siswa untuk mendaftar di SMA yang berada di zonanya karena akan mendapatkan tambahan poin sebesar 12,5.
Rencana itu mendapatkan sejumlah kritik dari masyarakat yang disalurkan ke laman media sosial Facebook milik Saiful. ”Sebelumnya saya memohon agar tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Sebab, butuh waktu untuk sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat sendiri dapat menyusun strategi,” kata Dinda Kazana Rizky, seorang warga.
Yulia Nurcahya, warga lainnya, berkomentar, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan tidak didiskriminasi antara orang luar dan orang dalam zona.