logo Kompas.id
NusantaraPermintaan Hotel Meningkat
Iklan

Permintaan Hotel Meningkat

Oleh
· 3 menit baca

BUKITTINGGI, KOMPAS — Pemesanan hotel di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, tiga hari menjelang Lebaran sudah mencapai 70 persen. Jumlah itu diprediksi meningkat hingga memasuki masa liburan Lebaran, baik sebagai tujuan mudik maupun salah satu tujuan wisata di Sumbar.Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bukittinggi Vina Kumala, di Bukittinggi, saat dihubungi dari Padang, Kamis (22/6), pemesanan kamar hotel di Bukittinggi untuk masa liburan Lebaran 2017 sudah dibuka pada Mei. "Memasuki bulan Juni sudah mulai banyak yang pesan dan terus meningkat sejak 15 hari menjelang Lebaran," kata Vina. Menurut Vina, tingginya pemesanan tidak terlepas dari liburan Lebaran yang berbarengan dengan liburan sekolah. "Prediksi kami, pemesanan paling tinggi hingga 85 persen," kata Vina. Selain hotel, kata Vina, 15 restoran di bawah PHRI Bukittinggi juga siap menyambut wisatawan. Terkait harga yang sering kali dikeluhkan wisatawan, telah ada aturan dari Pemda Kota Bukittinggi agar setiap restoran memasang label harga di menu masing-masing. "Kami berharap hal itu membuat wisatawan mendapat pelayanan prima," kata Vina. "Homestay" dan vila Tidak hanya hotel yang menjadi tujuan wisatawan menginap di Batu, Jawa Timur, selama liburan Lebaran, tetapi juga homestay dan vila milik masyarakat. Homestay dan vila pun telah menerima pesanan (booking) sejak lama. Maman, pemilik homestay Syariah Cempaka, di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Kamis (22/6), mengatakan, sebuah rumah dengan dua kamar miliknya sudah dipesan calon wisatawan dari Jakarta, Surabaya, dan Banyuwangi. Mereka merupakan keluarga yang akan menginap mulai H-2 Lebaran sampai beberapa hari ke depan. "Alhamdullilah, ada beberapa calon tamu yang sudah memesan. Mereka rombongan dan menginap bergantian. Ada yang 6 orang, 10 orang, dan 14 orang. Mereka hendak menghabiskan liburan Lebaran di Batu dan wilayah Malang," ujarnya. Calon tamu biasanya sudah pesan sejak 1-2 bulan menjelang Lebaran. Hal itu mengantisipasi kehabisan homestay kenaikan biaya sewa.Pada hari biasa, homestay di Oro-oro Ombo bertarif Rp 400.000 per malam. Namun, saat liburan Lebaran atau Tahun Baru, tarif naik dua kali lipat, yakni Rp 800.000 per malam. Kondisi serupa juga dirasakan pemilik vila di kawasan Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Raynanda Bimantoro. Dia mengatakan, tamu yang menginap di vila selama Lebaran tahun ini lebih ramai dibandingkan dengan Lebaran tahun. Sangat menjanjikan Menteri Pariwisata Arief Yahya saat meresmikan El Royale Hotel di Banyuwangi, Rabu, menegaskan, bisnis hotel di Banyuwangi sangat menjanjikan. Potensi bisnis masih sangat besar. Hal itu tampak dari kunjungan wisatawan Nusantara yang mencapai 4 juta dan wisatawan mancanegara 60.000 per tahun, sedangkan ketersediaan kamar hanya 2.400 kamar," ujarnya.Arief menilai, jumlah wisatawan ke Banyuwangi semakin tidak terbendung. Hal itu terjadi karena akses menuju Banyuwangi semakin terbuka.Akses kunjungan wisata ke Banyuwangi kian luas setelah dibukanya rute penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi oleh maskapai NAM Air. Penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi menurut rencana diikuti maskapai Garuda Indonesia.Selama ini, akses penerbangan menuju Banyuwangi selalu singgah di Surabaya. Pembukaan rute penerbangan langsung dinilai sangat menguntungkan. Arief berharap Banyuwangi terus membenahi sisi amenitas (fasilitas penginapan yang nyaman dan tenang). Salah satunya dengan menumbuhkan investasi sejumlah hotel berbintang di Banyuwangi. (GER/ZAK/WER)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000