logo Kompas.id
NusantaraBus Pembawa Rindu yang Tak...
Iklan

Bus Pembawa Rindu yang Tak Sampai

Oleh
· 2 menit baca

Bus Rosalia Indah jurusan Jakarta-Yogyakarta membawa rindu 37 pemudik menembus gelap di jalur berbahaya di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (24/6) dini hari. Mesin bus beberapa kali mati ketika melewati tanjakan dan turunan di jalur alternatif itu, tetapi sopir tetap memaksa melanjutkan perjalanan. Memasuki turunan curam dan tikungan tajam di Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, mesin bus kembali mati dan membuat remnya tidak berfungsi. Bus bernomor polisi AD 1505 AU itu pun melaju semakin kencang dan tidak terkendali. Sopir kebingungan lalu membelokkan setir ke kiri dan ke kanan. Seluruh penumpang menjerit ketakutan. Bus lalu menghantam pembatas jalan di kiri jalan kemudian terjun ke jurang berkedalaman sekitar 5 meter. Empat penumpang tewas dan lainnya terluka.Kejadian itu dituturkan kembali oleh sejumlah penumpang saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr R Goeteng Taroenadibrata, Purbalingga. "Bus mulai bermasalah ketika memasuki jalan tanjakan dan tikungan di Purbalingga. Saya sempat ingatkan agar sopir jangan memaksa, tetapi tidak dihiraukan," kata Aswara (41), salah seorang penumpang yang mengalami cedera.Aswara mengisahkan, sekitar lima menit sebelum bus masuk jurang, ia mendengar sopir mengeluhkan rem yang tidak berfungsi.Empat penumpang tewas, yakni Wawan Kustanto (29), warga Klaten, Jawa Tengah; Suratmi (40), warga Jakarta Barat; Santoso Subana (30), warga Serang, Banten; dan Setyo Prihatin (37), warga Kabupaten Tengerang, Banten. Penumpang lainnya mengalami luka berat dan luka ringan. Kecelakaan itu pun membuyarkan impian para pemudik yang ingin merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman, seperti Jimanto (60), ayah dari Setyo, korban meninggal. "Ternyata saya hanya bisa menjemput jenazah anak saya dari rumah sakit," kata Jimanto. Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Purbalingga Ajun Komisaris Sukarwan mengatakan, pihaknya masih terus menyelidiki penyebab kecelakaan. Pihaknya belum bisa memastikan apakah bus laik jalan atau tidak. Pantauan Kompas, di kaca depan bus yang sudah berhamburan di tanah terdapat stiker laik jalan dari Kementerian Perhubungan. Peristiwa ini semestinya menjadi perhatian serius agar tidak terulang kembali. (NIKSON SINAGA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000