logo Kompas.id
NusantaraHarga Cabai Rawit di Manado...
Iklan

Harga Cabai Rawit di Manado Melonjak

Oleh
· 3 menit baca

MANADO, KOMPAS — Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Manado, Sulawesi Utara, melonjak tinggi dalam tiga hari terakhir dari Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 120.000 per kilogram. Lonjakan tajam harga cabai itu diduga akibat ulah pedagang spekulan.Dari pemantauan di Pasar Bersehati dan Pasar Karombasan, Kamis (29/6), kenaikan harga cabai rawit memicu keresahan konsumen. Sejumlah ibu rumah tangga menyatakan terkejut atas kenaikan harga ini. "Saya kaget ketika belanja cabai setengah kilogram, pedagang pasang harga Rp 60.000," kata Nel, ibu rumah tangga di Sario Kotabaru.Dalam sebulan terakhir, fluktuasi harga cabai di Manado terus terjadi. Pada tiga hari menjelang puasa, harga cabai mencapai Rp 100.000 per kilogram (kg). Harga kemudian turun lagi menjadi Rp 45.000 per kg pada pertengahan Juni hingga menjelang Lebaran.Rahman (40), penjual cabai rawit di Pasar Karombasan, mengatakan, harga pembelian cabai rawit dari pedagang naik sejak Selasa (27/6). Padahal, harga cabai rawit pekan lalu di sejumlah pasar tradisional masih Rp 45.000 per kg. Bahkan, pekan sebelumnya, Rp 40.000 per kg.Kepala Biro Ekonomi Pemerintah Provinsi Sulut Frangky Manumpil menyatakan, kenaikan harga cabai rawit yang mendadak ini patut dicurigai sebagai permainan pedagang. Sepekan menjelang Lebaran, pihaknya telah turun ke pasar-pasar mengecek harga bahan pokok.Ia mengatakan, harga cabai saat itu stabil pada posisi Rp 55.000 per kg sehingga ketika terjadi kenaikan, masyarakat pun bingung. "Setahu kami stok cabai di Sulut cukup," katanya.Erwin, pedagang besar cabai di Manado, mengatakan, kenaikan ini disebabkan kurangnya jumlah pekerja pemetik cabai rawit. Petani produsen cabai di Minahasa dan Bolaang Mongondow hingga Gorontalo kesulitan tenaga pemetik cabai yang masih berlibur Lebaran. Ia meyakini harga cabai akan kembali turun pekan depan seiring berakhirnya masa libur. Di Kupang, NTT, harga ikan segar melonjak tajam. Sebagian besar nelayan merayakan Lebaran di daerah asal dan cuaca buruk di perairan selatan Nusa Tenggara Timur. Stok ikan di pasar menipis. Ketua Himpunan Nelayan Laut Timor (HNLT) Haji Mitu di Kupang, Kamis (29/6), membenarkan stok ikan segar di pasar-pasar di Kota Kupang dalam satu pekan terakhir menipis. Sebagian besar nelayan libur Lebaran di kampung asal."Nelayan lain yang masih bertahan di Kota Kupang pun memilih tidak melaut karena ingin beristirahat. Ada pula akibat gelombang tinggi. Saat ini tinggi gelombang 2,5-4 meter," ujar Mitu. Harga ikan segar di Kota Kupang antara lain kembung naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 50.000 per kg, kakap Rp 30.000 menjadi Rp 55.000 per kg, kerapu Rp 35.000 menjadi Rp 60.000 per kg, dan ikan cakalang Rp 40.000 menjadi Rp 60.000 per kg. Stok ikan pun menipis. (ZAL/KOR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000