logo Kompas.id
NusantaraGalakkan Wirausaha
Iklan

Galakkan Wirausaha

Oleh
· 3 menit baca

MAKASSAR, KOMPAS — Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pengusaha terus menyebar virus dan semangat berwirausaha di kalangan generasi muda. Hal ini agar generasi muda, terutama lulusan perguruan tinggi, tak melulu berpikir bekerja hanya sebagai aparatur sipil negara ataupun karyawan.Wapres Kalla mengemukakan hal itu saat membuka Pertemuan Saudagar Bugis-Makassar (PSBM) XVII, di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/7). Lebih dari 1.000 perantau asal Sulsel dari sejumlah daerah dan negara berkumpul dalam acara itu. Selain mudik, perantau yang umumnya pedagang atau pengusaha itu juga memanfaatkan momen untuk bersilaturahim dan berbagi pengalaman."Setiap tahun ada sekitar 1 juta lulusan perguruan tinggi atau orang yang menjadi sarjana. Setiap tahun pula sedikitnya ada 60.000-an orang yang diterima sebagai pegawai dan di antaranya hanya 25.000 untuk sarjana. Lalu, akan ke mana 975.000 sarjana ini? Untuk itulah mengapa kita berkumpul di sini, untuk menyebar virus dan semangat berwirausaha," kata Wapres.Digagas 23 tahun lalu oleh Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), PSBM dilaksanakan setiap tahun sepekan setelah Lebaran. Perantau umumnya berhimpun dalam KKSS di perantauan sebagai perekat serta menjalin komunikasi dan sinergi, termasuk dalam berwirausaha.Wapres mengatakan, kehadiran wirausaha penting untuk membuat negara menjadi kuat. "Negara kuat butuh tiga pilar, yakni pemerintah yang di antaranya membuat aturan dan membangun infrastruktur, warga, dan pengusaha. Pengusaha yang membuka lapangan kerja, bukan pemerintah. Pengusaha yang membayar pajak dan yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia. Itulah mengapa menjadi pengusaha atau wirausaha itu penting," ujarnya.Menurut Wapres, tidak semua pengusaha sukses. Namun, belajar dari kesalahan dan pengalaman, cenderung membuat pengusaha yang pernah mencoba dan gagal akan bangkit. PSBM di antaranya berisi cerita sukses sekaligus berbagi pengalaman tentang kegagalan dan bangkit dari kalangan wirausaha yang merintis usaha di sejumlah daerah perantauan."Kalau saya bicara soal berwirausaha, saya tak bicara soal saudagar Bugis-Makassar semata, tetapi berbicara dalam konteks nasional dengan kultur lokal. Negara ini akan kuat jika banyak pengusaha yang kreatif dan inovatif. Itulah mengapa kita mendorong generasi muda untuk berwirausaha, kita beri inspirasi. Makanya perlu berbagi pengalaman, mengapa berhasil, mengapa gagal. Itu pula mengapa sinergi perlu dibangun dan diperkuat. Hanya orang kuat yang berani merantau, berwirausaha, dan siap menerima tantangan ataupun risiko," kata Wapres.Wapres Kalla juga mengingatkan para perantau yang sukses agar tak melupakan daerah asalnya. "Tidak perlu kembali membangun usaha di daerah asal. Silakan sukses dan membangun di perantauan, di mana pun berada. Namun, jika rezeki berlebih, bangun rumah orangtua, bantu keluarga yang susah, bantu biaya pendidikan untuk keluarga tak mampu di kampung halaman sehingga kesuksesan di perantauan bisa turut dirasakan di kampung halaman," katanya.Wagus Hidayat, Direktur PT Semuwa Dirgantara, mengaku hanya lulusan SMA merantau ke Papua dan merintis usaha transportasi udara wilayah pedalaman di Puncak Jaya dan sekitarnya. "Saat ke Papua, saya berulang kali gagal, bekerja serabutan sampai jadi sopir dan tukang ojek. Saya tak pernah menyangka akan menjadi pengusaha di bidang transportasi udara dan punya lima pesawat kecil," kata Wagus.Gubernur Jambi Zumi Zola yang turut hadir saat itu mengakui, perantau asal Sulsel banyak yang sukses menjadi pengusaha dan ikut membangun Jambi. "Itu salah satu alasan mengapa saya hadir di pertemuan ini. Ada banyak perantau asal Sulsel yang jadi wirausaha dan turut membangun Jambi," katanya.Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, setiap tahun pemerintah dan warga menyambut para perantau pulang dengan kebanggaan. "Kami ingin mereka ingat asal. Biarlah mereka maju di perantauan dan menjadi perekat di Nusantara. Kalau pulang, kami hanya ingin mereka membawa semangat keberhasilan kepada kami," katanya. (REN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000