Polisi Fokus Mencari Sidik Jari Pelaku

CILACAP, KOMPAS — Tim gabungan dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan Mabes Polri mendalami kasus ledakan tabung elpiji 3 kilogram di Kantor Urusan Agama Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Saat ini, tim fokus mencari sidik jari pelaku yang tertinggal di lokasi kejadian. Koordinasi dengan Tim Densus 88 juga dilakukan untuk mengungkap kasus tersebut. "Hari ini datang tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri untuk membantu penyelidikan dan penyidikan," kata Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Yudho Hermanto, Kamis (6/7), di Cilacap. Yudho menyatakan, pihaknya berusaha memaksimalkan potensi yang ada untuk menemukan pelaku, motif, dan sasarannya. Ada 12 personel Inafis dari Polda Jateng dan Mabes Polri. "Kami juga berkoordinasi dengan Tim Densus untuk menjajaki ada tidaknya kaitan dengan jaringan tertentu," katanya.Menurut Yudho, tim juga telah memeriksa gulungan kain putih berisi pesan kekecewaan dan protes terhadap seorang kiai di Cirebon. Namun, tim belum menemukan sidik jari yang tertinggal. Setelah dicek di Cirebon, tidak ada nama kiai dan pondok pesantren seperti yang disebutkan. Yudho menambahkan, pihaknya telah memeriksa kamera pemantau (CCTV) di sekitar lokasi. "Dua CCTV diperiksa," ujarnya. Dari keterangan dan temuan tim Labfor, ledakan yang mengakibatkan pecahan tabung terlempar hingga 35 meter itu termasuk kategori low explosive. Menurut Yudho, selama ini tidak ada masalah terkait hidup keberagaman anggota masyarakat di Sidareja secara khusus dan Cilacap secara umum. Kepala KUA Sidareja Tabah Agung mengatakan, karena kantor masih diberi garis polisi dan ada kegiatan olah TKP, pelayanan dan aktivitas KUA dipindahkan sementara ke Kantor Desa Sidareja yang berjarak sekitar 300 meter dari KUA. (DKA)