BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — KA (15), seorang remaja putri, ditemukan warga dalam kondisi depresi. Dia diduga mengalami kekerasan seksual setelah disekap oleh tiga pemuda yang tak dikenalnya. Hingga saat ini, belum ada keluarga yang menjemputnya.
Remaja itu pertama kali ditemukan oleh Ibrahim, Ketua RT 004 Lingkungan II, Dusun Tanjung Halo, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung, pada Minggu (2/7) malam. Saat itu, KA sedang berjalan kaki di sekitar tempat tinggal Ibrahim.
”Tatapan matanya kosong dan tampak kebingungan. Dia juga diam saja. Saya lalu mengajaknya ke rumah,” ujar Ibrahim saat ditemui di rumahnya, Sabtu (8/7).
Sesampai di rumah, Ibrahim meminta istrinya untuk memandikan KA dan mengganti pakaiannya. Saat itu, istri Ibrahim menemukan bercak darah di pakaian dalamnya. Mereka langsung melaporkan hal itu kepada kepala desa.
Awalnya, kata Ibrahim, remaja putri itu lebih banyak diam saat ditanyai tentang identitasnya. Dia hanya dapat mengingat namanya serta nama orangtuanya, yakni Abdul Rahman dan Wakini. Saat ditanya alamat rumahnya, KA tampak bingung.
Ibrahim mengungkapkan, KA menceritakan bahwa dirinya disekap oleh tiga pemuda di sebuah kamar kos. Di tempat itu, dia mengatakan mengalami kekerasan seksual. Dia lalu dilepaskan di sekitar Kecamatan Kemiling.
”Kami telah melaporkan kasus ini kepada polisi. Namun, remaja itu belum bisa dimintai keterangan. Dia lebih banyak bungkam,” ucapnya.
Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Bussaina Bussaina, Budi Hidayat, mengatakan, saat ini, KA masih dititipkan di lembaganya. Dia menduga, remaja itu mengalami depresi berat sehingg tidak mau banyak bicara. Dia juga ketakutan saat melihat laki-laki.
”Kami dibantu aparat kepolisian dari Polsek Kedaton berencana melakukan visum. Kami juga akan mendatangkan psikolog untuk menyembuhkan trauma yang dialaminya,” katanya.
Budi Hidayat berharap, ada keluarga yang dapat menjemput remaja tersebut.