Koper ”Mencurigakan” yang Tertinggal di Warung Pecel Sudah Diambil Pemiliknya
Oleh
Lukas Adi Prasetya
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemilik koper kecil yang mencurigakan karena dititipkan selama lima hari di sebuah warung pecel di Balikpapan, Kalimantan Timur, akhirnya diketahui. Abdul Latief (71), warga Bone, Sulawesi Selatan, akhirnya mengambil kopernya yang berisi pakaian dan celana.
Hal itu diutarakan Pelaksana Tugas Kepala Satuan Reskrim Polres Balikpapan Iptu Nyoman Damayasa, Minggu (9/7). Ia mengatakan, Abdul Latief mengambil kopernya di Polsek Balikpapan Selatan. ”Keluarganya juga sudah kami panggil,” lanjutnya.
Nyoman menyebutkan, Abdul datang ke Balikpapan untuk menengok salah seorang keluarganya yang tinggal di daerah Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur. Abdul Latief berangkat dari Makassar, Sulsel, menggunakan pesawat, Selasa (4/7).
Karena keberatan membawa koper kecilnya, Abdul memutuskan untuk menitipkan koper tersebut. Akhirnya koper dititipkan kepada Mardiono (72), pemilik warung pecel Family 3 di Jalan Marsma Iswahyudi, Sepinggan. Jarak antara warung tersebut dan bandara tidak lebih dari 1 kilometer.
Nyoman tidak menyebut ke mana saja Abdul tersasar selama beberapa hari ini. Namun, menurut dia, Abdul berhasil menemui keluarganya yang tinggal di Manggar. Abdul juga sudah dibawa pulang. Abdul, yang beralamat KTP di Dusun Matango, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulsel, juga sudah mengambil koper tersebut.
Koper mencurigakan itu selama lima hari, sejak Selasa malam lalu, berada di warung pecel tersebut. Mardiono tidak mengutak-atik koper itu. Ia hanya meletakkannya di sudut warung. Sabtu pagi, seorang polisi yang sedang makan di warung melihat koper tersebut.
Mendengar jawaban Mardiono yang tidak tahu siapa pemilik koper itu dan sudah berhari-hari dititipkan, kejadian ini dilaporkan ke Polsek Balikpapan Selatan. Tim Gegana Polda Kaltim segera datang dan memeriksa.
Ternyata, isi koper itu hanya sejumlah pakaian dan celana. Rinciannya, 7 baju batik, 2 songkok, 3 celana panjang, 1 handuk, 2 sarung, 2 celana pendek, sepasang kaus kaki, seutas tali jemuran sepanjang 3 meter, dan 7 kemasan kopi saset.
”Saya takut kalau isi koper itu barang berbahaya seperti narkoba atau bom,” ujar Putri, cucu Mardiono yang ikut membantu berjualan di warung tersebut. Beberapa hari, ia merasa tidak tenang dan sempat meminta sang kakek melaporkan saja tentang koper itu.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.