logo Kompas.id
NusantaraJembatan Dorong Perekonomian
Iklan

Jembatan Dorong Perekonomian

Oleh
· 3 menit baca

BATAM, KOMPAS — Lahan untuk kaki dan areal penyangga Jembatan Batam-Bintan dari sisi Batam, Kepulauan Riau, sudah lama disiapkan. Jembatan itu akan mengoptimalkan kinerja perekonomian Kepulauan Riau.Direktur Promosi Investasi dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam Purnomo Andi Antono menuturkan, BP Batam menggagas jembatan itu lebih dari 10 tahun lalu. Lahan untuk kaki jembatan di sisi Batam sudah disiapkan di kawasan Punggur. BP Batam, kala masih bernama Otorita Batam, menimbang beberapa hal saat menggagas jembatan itu. Pertama, motor utama perekonomian Kepulauan Riau ada di Batam, sedangkan pusat pemerintahan ada di Pulau Bintan. "Hubungan pusat kegiatan perekonomian dan pemerintahan seharusnya lancar, jembatan itu salah satu sarananya," kata Andi, Senin (10/7), di Batam.Andi menjelaskan hal itu terkait dengan rencana China Power membangun Jembatan Batam-Bintan. Perusahaan asal China itu sudah menyodorkan nota kesepahaman kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terkait rencana mereka membangun jembatan tersebut (Kompas, 10/7).Kedua, jembatan akan membantu meningkatkan utilitas bandara dan pelabuhan Batam yang merupakan infrastruktur terbesar di Kepri. Jembatan itu memperlancar arus barang dan orang di tiga daerah terpadat Kepri, yakni Batam, Bintan, dan Tanjung Pinang. Di tiga kabupaten/kota itu, 1,6 juta dari 1,9 juta penduduk Kepri bermukim. Aneka perusahaan dan aktivitas perekonomian yang menyumbang hingga 70 persen produk domestik regional bruto (PDRB) Kepri juga berada di tiga daerah itu.Dari luar, kapal-kapal kargo bisa membawa lebih banyak muatan untuk kebutuhan 1,6 juta penduduk dan bahan baku industri. Tujuan bongkarnya cukup satu pelabuhan besar, lalu didistribusikan dengan angkutan darat ke aneka pabrik dan permukiman di Batam, Bintan, dan Tanjung Pinang. Sebaliknya, dari tiga daerah itu bisa diangkut lebih banyak hasil industri dari Batam-Bintan.Sekarang, kapal-kapal tujuan Batam dan Bintan berkapasitas kurang dari 1.000 TEUs karena barang yang diangkut tidak banyak. Jika dibongkar di Batam, barang harus dinaikkan truk, truk dinaikkan ke kapal ro-ro hingga tiba di Bintan atau Tanjung Pinang. Akibatnya, ongkos logistik membengkak.Masalah angkutan menjadi salah satu alasan yang membuat investor ragu untuk memilih Batam atau Bintan. Keberadaan jembatan akan mengatasi masalah itu. "Angkutan lebih lancar dan tersedia kapan saja karena jembatan bisa beroperasi 24 jam sehari," kata Andi.Selama ini, investor ragu untuk memilih Bintan karena keterbatasan infrastruktur di sana. Sebaliknya, Batam punya berbagai infrastruktur sangat memadai, tetapi semakin kekurangan lahan. Ke depan, investor bisa membuat pabrik di Bintan. Pengiriman barang menggunakan bandara atau pelabuhan di Batam.AturanKepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kepri Azman Taufik menyatakan, aturan di Indonesia mengharuskan perjanjian investasi harus dibuat versi bahasa Indonesia. Jika dibutuhkan, perjanjian bisa dibuat pula versi bahasa-bahasa lain.Untuk Jembatan Batam-Bintan, China Power baru menyodorkan versi bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Karena itu, Pemprov Kepri masih mempelajari naskahnya sekaligus menunggu versi bahasa Indonesia. Ia memastikan Gubernur Kepri Nurdin Basirun memerintahkan para pejabat dan pegawai Pemprov Kepri membantu investor yang berminat membangun jembatan itu. Pemerintah mendorong pembangunan jembatan itu dengan dana swasta. Sebab, APBN dan APBD tidak bisa membiayai.Dulu Pemprov Kepri pernah membuat taksiran biaya pembangunan jembatan itu Rp 3 triliun. Saat itu, APBD Kepri belum mencapai Rp 1,5 triliun. Kini, APBD Kepri sudah Rp 3,05 triliun. Namun, nilai investasi untuk pembangunan jembatan diperkirakan sudah melonjak. "Kami sudah konsultasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan beberapa pihak di pusat. Intinya, APBD hanya bisa menanggung maksimal 20 persen. Sisanya dianjurkan dari investasi swasta," katanya. (RAZ)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000