logo Kompas.id
NusantaraDanau Ranu Pani Terancam...
Iklan

Danau Ranu Pani Terancam Mengering

Oleh
· 2 menit baca

MALANG, KOMPAS — Ranu Pani, danau di kaki Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terancam pendangkalan. Saat ini, hampir sebagian besar permukaan air ranu (danau) tertutup tanaman Salvinia (kiambang). Terdesaknya air danau terus-menerus oleh tanaman Salvinia dinilai akan membuat danau mengering.Pengamatan Kompas di Ranu Pani, Selasa (11/7), kondisi danau memprihatinkan karena tanaman Salvinia menutupi hampir sebagian besar permukaan danau. Tanaman Salvinia memiliki ketebalan sekitar 50 sentimeter jika diangkat ke permukaan air. Beberapa bagian danau pun mengering dan mulai menjadi daratan atau jalan.Kondisi tersebut jauh berbeda dengan pengamatan Kompas pada April 2012. Saat itu, tanaman Salvinia mulai tertangani dan air danau masih terlihat melimpah. Ranu Pani mulai terlihat bersih dan keelokannya kembali terlihat. Ancaman pendangkalan Ranu Pani tidak main-main. Berdasarkan data Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), pada 1980-an luasan Ranu Pani masih 9 hektar dengan kedalaman 12 meter. Pada 2012, luas Ranu Pani hanya tersisa 5,6 hektar dengan kedalaman hanya 6 meter."Pada 2012, tanaman Salvinia memang sudah bisa diatasi. Akan tetapi, kemungkinan spora tanaman masih ada sehingga tanaman kembali menutupi danau," kata Rahmad Purnawijaya, petugas TNBTS di Pos Resor Ranu Pani, Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa.Salvinia mulai muncul kembali akhir Desember 2016. Dengan cepat, tanaman itu menutupi lebih dari tiga perempat permukaan danau. "Sudah ada upaya warga dan petugas untuk membersihkan tanaman itu. Akhir Juli ini, ada jadwal bersih-bersih bersama lagi. Paling penting tanaman itu tidak muncul lagi," ujar Rahmad.Butuh KomitmenDosen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya, Luchman Hakim, mengatakan sempat meneliti keberadaan Salvinia tersebut. Menurut dia, hingga kini faktor penyebab munculnya Salvinia di Ranu Pani belum bisa dipastikan. Ia menyebut tanaman ini sebagai exotic species atau tanaman bukan asli Ranu Pani.Oleh karena itu, Luchman mengatakan, butuh komitmen dan perhatian banyak pihak untuk mengatasi tanaman Salvinia itu. Pihak-pihak tersebut antara lain petugas TNBTS, warga, pencinta alam, dan akademisi."Warga desa sudah sejak dahulu berusaha membersihkan ranu dari tanaman itu. Namun, terus muncul dan kini semakin parah," kata Sri Wahyuni, Kepala Urusan Pemerintahan Desa Ranu Pani. (DIA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000