SIDOARJO, KOMPAS — Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo berencana menggelar Sensus Ekonomi Lanjutan 2016. Kegiatan ini bertujuan melengkapi data hasil Sensus Ekonomi 2016 agar lebih spesifik. Harapannya, sensus ini dapat memotret profil usaha, struktur ekonomi, peluang, dan hambatan yang dikeluhkan pelaku usaha di Sidoarjo.
Kepala BPS Sidoarjo Patris Sayogyo mengatakan, Sensus Ekonomi Lanjutan 2016 akan digelar mulai Agustus. Untuk melakukan pendataan, pihaknya mengerahkan 404 petugas sensus. Berbeda dengan Sensus Ekonomi 2016 yang mendata seluruh pelaku usaha, sensus lanjutan ini hanya mengambil sampel sebanyak 16.000 unit usaha.
”Dari 16.000 unit usaha yang diambil sampel untuk sensus, sebanyak 11.000 merupakan usaha mikro kecil dan sisanya 5.000 usaha menengah besar,” kata Patris, Kamis (13/7).
Berdasarkan hasil Sensus Ekonomi 2016, jumlah usaha di Sidoarjo mencapai 206.000 dengan rincian 98,58 persen merupakan usaha mikro kecil dan sisanya 2,42 persen merupakan usaha menengah besar. Jumlah usaha atau perusahaan di Sidoarjo itu naik 18 persen dibandingkan 10 tahun lalu yang mencapai 171.000 unit usaha.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sidoarjo Samsul Arifin mengatakan, pihaknya mendukung pelaksanaan sensus ekonomi lanjutan ini. Alasannya, untuk mengetahui potensi ekonomi yang ada dan memaksimalkan pengelolaan usaha.
”Pengusaha juga membutuhkan data sebagai informasi awal saat ingin membuka usaha baru sehingga sukses menggarap potensi yang ada,” ujar Samsul.
Apindo Sidoarjo mengimbau seluruh pelaku usaha, mulai dari skala kecil hingga skala besar, dapat menerima petugas sensus dengan baik. Mereka juga diimbau memberikan data yang diperlukan oleh petugas.