BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung memperingati Hari Anti Narkoba Internasional, Kamis (13/7), di Bandar Lampung. Dalam peringatan tersebut, Kepala BNNP Lampung Brigadir Jenderal (Pol) Sukamso mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya memerangi narkoba.
Perayaan Hari Anti Narkoba Internasional 2017 digelar di halaman kantor BNNP Lampung. Kegiatan itu bertajuk ”Peran Aktif dan Pendayagunaan Seluruh Komponen dan Potensi Bangsa dalam Menghadapi Keadaan Darurat Narkoba Menuju Indonesia Sehat”.
Acara itu dihadiri oleh sekitar 300 orang yang terdiri dari jajaran pemerintah serta masyarakat pemerhati kejahatan narkoba. Selain itu, hadir pula Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dan Kepala Polda Lampung Inspektur Jenderal Sudjarno.
Perayaan Hari Anti Narkoba Internasional 2017 semestinya diperingati tanggal 26 Juni 2017. Namun, peringatan Hari Anti Narkoba diundur karena saat itu bertepatan dengan perayaan Idul Fitri.
Kepala BNNP Lampung Brigadir Jenderal (Pol) Sukamso mengatakan, peringatan Hari Anti Narkoba merupakan momentum untuk mengingatkan bahwa masyarakat sedang menghadapi ancaman narkoba.
Narkoba merupakan zat yang merusak generasi muda. Dengan peringatan hari ini, kami mengevaluasi kembali sejauh mana langkah yang sudah dilakukan untuk menghadapi narkoba.
”Narkoba merupakan zat yang merusak generasi muda. Dengan peringatan hari ini, kami mengevaluasi kembali sejauh mana langkah yang sudah dilakukan untuk menghadapi narkoba,” katanya.
Pada 2015, Presiden Joko Widodo telah mengatakan bahwa Indonesia darurat narkoba. Dengan pernyataan presiden tersebut, Sukamso berharap semua intansi pemerintah dan komponen masyarakat turut mendukung dan bekerja sama dalam upaya memerangi narkoba.
”Kami mengajak semua komponen masyarakat bersama-sama untuk menghadapi bahaya narkoba. Karena jika tidak, semua komponen mengikuti dan bahaya narkoba semakin masif,” katanya.
Dalam acara tersebut, BNNP Lampung memberikan penghargaan kepada sejumlah instansi pemerintah dan perorangan yang dinilai berperan aktif dalam upaya pemberantasan narkoba.
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan, narkoba merupakan kejahatan luar biasa yang memicu kejahatan lainnya, misalnya perdagangan manusia dan terorisme.